DALAM Islam, hubungan suami istri (jima) di malam hari selama bulan Ramadan diperbolehkan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kalian…” (QS. Al-Baqarah: 187)
Namun, bagaimana jika seorang istri menolak untuk berjima dengan suaminya di malam bulan Ramadan? Berikut penjelasan dari para ulama dan hadits yang shahih.
BACA JUGA: Akibat Suami yang Tidak Jima dengan Istrinya
1. Kewajiban Istri dalam Memenuhi Hak Suami
Dalam Islam, seorang istri diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan suaminya selama tidak ada uzur syar’i. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak, kemudian suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat melaknatnya hingga pagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa seorang istri sebaiknya tidak menolak ajakan suami tanpa alasan yang dibenarkan syariat.
2. Kondisi yang Membolehkan Istri Menolak
Ada beberapa uzur yang membolehkan seorang istri menolak ajakan suami, di antaranya:
- Sedang sakit yang membuatnya tidak mampu.
- Haid atau nifas, karena berjima dalam keadaan ini haram.
- Kelelahan atau ketidakmampuan yang berlebihan setelah aktivitas yang berat.
Jika ada alasan yang sah, suami harus memahami dan bersikap bijaksana.
3. Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah. Pasangan suami istri hendaknya menjadikan bulan ini sebagai momen untuk mempererat hubungan, baik secara fisik maupun emosional. Jika salah satu pihak merasa keberatan, sebaiknya dikomunikasikan dengan baik agar tidak menimbulkan perselisihan.
BACA JUGA: Bernarkah Suami di Atas 50 Tahun Cepat Selesai saat Jima dengan Istri?
Menolak ajakan suami untuk berjima di malam Ramadan tanpa uzur syar’i adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan bisa mendatangkan murka Allah. Namun, jika ada alasan yang sah, maka seorang istri boleh menolak dengan cara yang baik. Keseimbangan antara ibadah dan menjaga keharmonisan rumah tangga sangat penting agar Ramadan menjadi bulan penuh keberkahan bagi pasangan suami istri. Semoga Allah memberikan kita pemahaman dan kekuatan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga sesuai syariat. Aamiin. []