ANAK yang cengeng sering menangis atau mudah merasa sedih bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari segi psikologis, lingkungan, maupun kondisi fisiknya. Berikut beberapa penyebab utama anak menjadi cengeng:
1. Faktor Psikologis
Kurang Percaya Diri → Anak yang tidak yakin dengan dirinya sendiri cenderung lebih mudah menangis saat menghadapi situasi baru atau sulit.
Sensitif secara Emosional → Beberapa anak memang memiliki kepekaan emosi lebih tinggi sehingga lebih mudah menangis saat menghadapi stres atau kekecewaan.
Rasa Takut dan Cemas → Anak yang sering merasa takut, misalnya terhadap orang baru, gelap, atau lingkungan yang tidak familiar, cenderung lebih mudah menangis.
BACA JUGA: 5 Kesalahan Orangtua terhadap Anak
Butuh Perhatian → Anak bisa menangis untuk menarik perhatian orang tua, terutama jika merasa kurang diperhatikan.
2. Faktor Lingkungan dan Pola Asuh
Orang Tua Terlalu Protektif → Anak yang selalu dilindungi dari kesulitan akan sulit menghadapi tantangan dan lebih mudah menangis saat menghadapi masalah kecil.
Sering Dimanjakan → Jika anak terbiasa mendapatkan semua yang diinginkan tanpa usaha, mereka bisa menangis saat keinginannya tidak terpenuhi.
Lingkungan yang Tidak Nyaman → Konflik dalam keluarga, sering dimarahi, atau kurangnya kasih sayang bisa membuat anak menjadi lebih sensitif dan mudah menangis.
Meniru Orang di Sekitarnya → Anak sering meniru perilaku orang tua atau saudara yang mudah menangis.
3. Faktor Fisik dan Kesehatan
Kurang Tidur atau Lapar → Anak yang kelelahan atau lapar lebih mudah rewel dan menangis karena kondisi fisiknya tidak nyaman.
Sedang Sakit atau Tidak Sehat → Anak yang merasa tidak enak badan akan lebih mudah menangis, terutama jika belum bisa mengungkapkan rasa sakitnya dengan kata-kata.
Tumbuh Gigi atau Perubahan Fisik → Bayi dan balita yang sedang tumbuh gigi atau mengalami perubahan fisik lainnya sering merasa tidak nyaman dan lebih sering menangis.
BACA JUGA: 7 Ciri Anak yang Cerdas
Cara Mengatasi Anak Cengeng
Ajarkan anak cara mengekspresikan emosinya dengan kata-kata.
Berikan perhatian yang cukup tanpa memanjakan.
Bantu anak membangun rasa percaya diri dengan memberikan pujian atas usahanya.
Latih anak untuk menghadapi masalah dengan memberikan tantangan kecil sesuai usianya.
Pastikan kebutuhan fisik anak terpenuhi, seperti tidur cukup dan pola makan yang baik.
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk anak berkembang.
Apakah anak Anda sedang mengalami fase ini? []