BOSNIA-HERZEGOVINA—Universitas Sarajevo dilaporkan telah menerapkan kebijakan baru untuk menghentikan kuliah selama jam shalat Jumat. Setiap pekan, universitas ini akan memberikan jam istirahat tambahan menjadi 1,5 jam untuk memungkinkan mahasiswa Muslim shalat Jumat tanpa mengganggu pelajaran, AFP melaporkan.
Pihak universitas juga telah memutuskan untuk tidak mengadakan kelas selama jam ibadah umat Katolik dan Ortodoks pada hari Sabtu dan Ahad.
Namun, Milorad Dodic, Presiden Serbia Bosnia Republika Srpska malah mengutuk langkah universitas dan mengatakan “Negara ini semakin seperti negara Islam.”
Namun, universitas menyatakan bahwa keputusan itu diambil dengan tujuan menghormati “hak asasi manusia dan kebebasan beragama.”
Bosnia merupakan sebuah negara kecil di Semenanjung Balkan yang menjadi rumah bagi tiga etnis “masyarakat konstituen” Bosnia, terutama etnis Muslim, Serbia dan Kroasia. []