NIAT merupakan bagian utama dalam melakukan amal perbuatan. Dengan niat, dapat menentukkan nilai ibadah seseorang. Meski ia melakukan amalan baik tapi bukan diniatkan karena Allah SWT maka nilainya 0. Sedangkan, meski pun melakukan sesuatu hal yang kecil tapi dilakukan karena Allah SWT maka akan bernilai besar.
Hebatnya niat. Bisa membesarkan nilai perbuatan yang kecil menjadi bernilai besar. Contoh, jika Anda tidak mampu beramal dengan harta, Islam yang agung dan penuh rahmat ini masih memberikan niat yang dengannya Anda bisa menyamai orang kaya yang menginfakkan hartanya di jalan Allah.
Renungkanlah potongan sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam- berikut ini:
“Dunia ini, hanya untuk empat orang… (yang kedua:) seorang hamba yang ِAllah beri rezeki ilmu (agama), Dia tidak memberinya harta, namun orang tersebut baik niatnya, ia mengatakan: ‘seandainya aku memiliki harta, tentu aku akan beramal seperti amalnya si fulan’, maka dia (diberi pahala) dengan sebab niatnya, dan pahala keduanya sama“. (HR. Attirmidzi: 2325, dishahihkan oleh Sy. Albani).
Dari sini, kita bisa mengambil 3 pelajaran berharga:
1.Jangan terkecoh dengan harta. Dan jangan bersedih karena kurang harta, karena sebenarnya tanpa harta pun Anda juga bisa mendapatkan pahala seperti pahalanya orang kaya yang menginfakkan hartanya di jalan Allah. Inilah bukti Maha Pemurah-nya Allah kepada para hamba-Nya.
2.Tidak perlu iri dengan orang kaya, karena belum tentu kita akan kuat menghadapi fitnah harta, bila ia benar-benar ada di tangan kita. Padahal di sisi lain, tanpa harta pun kita bisa mengimbangi pahala orang kaya itu dari hartanya. Bahkan, dengan niat ini Allah memberikan Anda pahala dengan lebih mudah dan tanpa resiko.
3.Niat adalah sumber pahala yang sangat agung, mudah, dan tanpa modal untuk mendapatkannya. Sudah seharusnya kita benar-benar memperhatikannya. []
em>Sumber: muslim.or.id