DEPOK–Ingin tampil dengan rambut keren pada Lebaran 2017 nanti dan gratis pula? Raihan Barber Shop di Jalan RTM nomor 15 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, menyediakan layanan pangkas rambut berbayar bukan uang selama 16 hari dalam Ramadan. Bayarannya hanya mengaji, membaca Al Quran.
Mereka yang ingin mendapatkan layanan itu harus datang pagi hari. Soalnya, pemilik tempat usaha itu, Asep Irawan Hidayat, 43 tahun, hanya melayani selama dua jam pendaftaran dari pukul 07.00-09.00, untuk pangkas rambut berbayar mengaji. “Saya ingin mengajak masyarakat mengaji pada saat Ramadan, salah satu caranya adalah melalui program ini,” kata Asep Sabtu, (3/6/2017).
Layanan pangkas rambut berbayar mengaji ini sudah memasuki tahun kedua. Awalnya, progam cukur berbayar mengaji ini tercetus karena Asep melihat banyak pelanggan yang mengantre untuk dipangkas rambutnya. Terutama pada akhir pekan.
Selama menunggu antrean, pelanggan biasanya hanya duduk menunggu giliran. Lalu muncul gagasan mengajak para pelanggan yang beragama Islam untuk mengaji, dari pada menunggu dengan berdiam diri. Untuk itu, tempat potong rambut itu menyediakan tujuh mushab Al Quran. “Akhirnya, sejak Ramadan tahun lalu ada program ini,” ujar Asep.
Pada tahun kedua, layanan pangkas rambut berbayar mengaji dibuka sejak 31 Mei-15 Juni 2017 atau 5-20 Ramadan 1438 Hijriah. Namun, menurutnya, meski telah digratiskan, tidak sedikit pelanggan yang tetap mau membayar. Pelanggan beranggapan, bahwa membaca Al Quran, untuk menambah amal ibadah selama ramadan, sehingga ada yang mau tetap membayar.
Ia menuturkan program ini tidak diadakan satu bulan penuh karena Asep tidak memberikan tunjangan hari raya kepada kedua pemangkas rambut asal Garut, yang bekerja di tempat usahanya. Tapi, Asep menyediakan tunjangan bulan ramadan (TBR) kepada karyawannya. Ia akan memberikan seluruh pemasukan usaha pangkas rambutnya kepada karyawannya sepekan sebelum dan sesudah lebaran.
“Penghasilan mencukur selama dua pekan saya serahkan kepada karyawan, tanpa saya ambil sepeser pun.” Selain itu, ia ingin fokus berdiam diri di masjid (itikaf) pada 10 hari terakhir Ramadan. “Jadi, saya tidak perlu mengawasi karyawan lagi, dan fokus beribadah bersama keluarga.”
Biaya untuk pangkas rambut dewasa dipatok Rp20 ribu, sedangkan anak-anak Rp15 ribu. Per hari, pelanggan di tempat usaha yang telah digelutinya selama 11 tahun itu, berkisar 30-60 orang. “Paling ramai di akhir pekan,” ujarnya.
Menurutnya, pelanggan program mencukur gratis ini mengalami kenaikan jumlah pelanggan dari pada tahun lalu. Setiap hari bisa mencapai 7-10 pelanggan yang mencukur dengan hanya bayaran jasa membaca Al Quran. Sedangkan, tahun sebelumnya hanya 3-4 pelanggan yang datang untuk mencukur rambut gratis.
Asep tidak memberatkan pelanggan harus fasih membaca Al Quran. Yang terpenting, kata dia, pelanggan tidak berdiam diri selama menunggu giliran memangkas rambut. “Baca apa saja yang pelanggan bisa. Itu sudah jadi ibadah,” katanya.
Selain itu, Asep juga menggratiskan seluruh tenaga pengajar pesantren penghafal Baitul Quran, untuk memangkas rambut. Bahkan, untuk para pengajar di pesantren tidak ada promo khusus Ramadan. Asal para penghapal Al Quran mengenalkan diri sebagai pengajar, Asep menggratiskan kapan pun biaya memangkas rambut di tempat usahanya.
Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat itu, akan terus membuat program pangkas rambut tiap Ramadan. Bahkan, Asep berpikiran akan memberikan souvenir bagi pelanggan yang datang untuk mengaji dan mencukur rambut ke tempat usahanya. “Walaupun dari sisi pemasukan berkurang, tapi mudah-mudahan pahala buat saya dan yang datang bertambah,” ujarnya.
Budi Arifin, 34 tahun, salah seorang pelanggan Raihan Barber Shop mengatakan program Asep cukup kreatif. Pengusaha pangkas rambut itu mampu melakukan promosi sekaligus syiar agama. “Salah satu amalan yang baik di bulan puasa memang membaca Al Quran,” kata dokter bedah di salah satu rumah sakit Jakarta itu.
Budi mengaku sudah tahu program itu sejak tahun lalu. Soalnya, rumahnya tidak jauh dari tempat pangkas rambut itu. Bahkan, hampir sebulan sekali Budi mencukur rambutnya agar tetap setebal 1 sentimeter.
Budi menyarankan agar promo ini dilakukan sepanjang Ramadan. Soalnya, di 10 terakhir Ramadan adalah keutamaan ibadah. “Itu usulan. Kalau bisa diperpanjang juga jam promonya,” kata Budi, sambil tertawa. []
Sumber: Tempo