BANDUNG–Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengungkapkan, dalam Islam semua proses amal yang baik tidak boleh dilepaskan dari tuntunan dan pesan dasar yang diberikan Allah SWT. Semua harus dipondasikan kepada sesuatu yang lebih mendasar, yaitu mencari keridhaan Allah SWT dan melaksanakan tuntunannya.
“Maka dengan hal itulah semua yang baik akan mendapatkan maknanya. Seluruh amal yang baik di dunia ini akan memperoleh nilai yang hakiki,” ujar Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat memberikan kultum di sela-sela safari dakwah Ramadhan 1438 Hijriah di Kota Bandung, Senin (5/6/2017).
Ia menuturkan, tidak pernah ada susunan yang terbalik dalam Alquran, antara iman dan amal saleh. Hal itu menegaskan amal saleh akan menemukan daya salehnya apabila kebaikan memiliki dimensi tak hanya duniawi, tetapi juga dimensi ukhrawi.
“Kata amal saleh, adalah merangkum kebaikan semua dimensi, baik dunia maupun ukhrawi,” katanya.
Menurutnya, jika amal saleh hanya berdimensi pada kebaikan dunia saja dan tidak ada kemanfaatan untuk akhirat, maka itu belum termasuk amal saleh. Oleh karena itu, dirinya mengajak semua masyarakat untuk senantiasa menghadirkan karya-karya terbaik dan mengerjakan amal baik yang senantiasa dipondasikan di atas keimanan kepada Allah SWT.
Dalam safari dakwah Ramadhan 1438 Hijriah yang dilaksanakan sejak Ahad (4/6/2017) dan Senin (5/6/2017) di Kota Bandung, TGB telah berkunjung ke Kantor Ormas Islam, Persatuan Islam (Persis), Mesjid Salman ITB, bertemu dengan pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Barat dan mahasiswa NTB yang kuliah di Bandung. Gubernur didampingi Karo Humas dan Protokol, Yusron Hadi, Pengurus PB. NW, Dr. Irzani dan sejumlah Pengurus NW Jawa Barat pada Senin (5/6/2017).
TGB juga telah berkunjung ke mesjid Lukmanul Hakim, Politeknik Negeri Bandung menyampaikan ceramah. Dia juga akan menemui Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Ormas Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat dan shalat tarawih di Mesjid Al-Latief. []
Sumber: Republika