PALESTINA—Israel akhirnya secara resmi mengakui bahwa Hamas telah menyandera empat warganya, dua tentara dan dua warga sipilnya di Gaza. Mengetahui hal tersebut, Israel minta Palang Merah Internasional mengunjungi sandera tersebut.
Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa menteri keamanan Israel, Evigdor Liberman bahwa Hamas menawan dua tentara dan dua warga Israel, saat tanya jawab dengan anggota Knesset kemarin pada Senin (6/6/2017).
Liberman mengungkapkan penyesalanya dari tidak adanya tuntutan dari masyarakat internasional juga dari anggota komisi Knesset terkait hak mendasar Palang Internasional untuk mengunjungi para tawanan atau mengizinkan mereka untuk berkunjung.
Ia menambahkan, kondisi kemanusiaan di Gaza tidak akan pernah membaik sebelum mereka mengizinkan Palang Merah Internasional mengunjungi para sandera Israel yang ditawan Hamas.
Dalam kaitan ini, Hamas menganggap pernyataan Liberman tak ada faidahnya, karena Israel tidak memenuhi persyaratan dalam kontrak perjanjian pertukaran tawanan.
Anggota biro politik Hamas, Sholah Bardawil mengungkapkan, keputusan Hamas sudah final tidak akan melakukan pembicaraan apapun terkait sandera sebelum Israel membebaskan semua tawanan yang telah dibebaskan dalam transaksi pertukaran tawanan sebelumnya.
Dalam pernyataanya di Quds Press, Selasa (7/6/2017) Bardawil menanggapi pernyataan menteri militer Israel bahwa tawanan harus dibayar tawanan. []