Oleh: Dio Millando
diomillando00@gmail.com
WAHAI saudaraku, seiman dan seaqidah. Saat sekarang ini bukan waktunya lagi bagi kita hanya mempelajari pengertian dari iman. Namun sangat harus bagi kita untuk mengaplikasikan keimanan dalam diri kita, menyadari keimanan yang sangat berharga yang telah diberikan oleh Sang Maha Pengasih. Firman Allah dalam al-Qur’an:
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
Wahai orang-orang beriman, sadarlah imanmu itu berharga, firman Allah diatas dengan jelas mengatakan bahwa orang beriman itu lebih tinggi derajatnya, lebih kuat, lebih hebat.
Ada suatu kisah dimana seorang pemuda dari Indonesia yang kuliah di al-Azhar Kairo sedang sholat tarawih di sebuah masjid, dia tidak mengetahui bahwa di masjid tersebut sholat tarawih dalam semalam selama 15 juz.
Dia pun merasa tidak betah dan merasa tidak sanggup dalam melaksanakan sholat tersebut. Namun dia melihat di depannya seorang kakek tua yang sholat dengan khusyu’ dan tenang. Setelah selesai sholat, pemuda itu bertanya kepada kakek tersebut, “Wahai kakek, apa yang membuat mu khusyuk dan tenang dalam melaksanakan sholat tarawih 15 juz tadi?, sedangkan aku merasa sangat lelah dan tidak betah. Padahal aku adalah mahasiswa jurusan tafsir, aku hafal ayat yang dibaca dan paham artinya.”
Dengan singkat kakek itu pun berkata, “Anak muda, kamu sholat dengan tenagamu sedangkan aku sholat dengan imanku.”
Wahai saudara seiman dan seaqidah, tidakkah jawaban kakek tadi mengetuk hati kita betapa beruntungnya kita yang memiliki iman dalam hati. Iman itu lebih kuat daripada tenaga anak muda, lebih tajam daripada mata pedang.
Bagaimana dengan kisah perang “Badar” yang terkenal itu, jumlah muslim hanyalah 313 pasukan melawan orang kafir berjumlah 1000 pasukan, dalam perang “Yarmuk” jumlah muslim hanya 25.000 pasukan melawan pasukan romawi berjumlah 300.000 pasukan lengkap dan umat muslim menang dalam kedua pertempuran hebat itu.
Bukanlah pedang senjata umat muslim, umat muslim berperang dengan iman yang kuat, iman yang dapat mengalahkan tajamnya pedang, yang dapat mengalahkan tenaga prajurit, yang dapat menghancurkan sebuah kerajaan/kekaisaran, yang dapat mengalahkan peradaban.
Wahai saudaraku, sadarlah, banggalah, dan kuatkanlah keimananmu. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.