Alquran adalah kitab suci bagi orang islam dan juga Firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Allah Subhanahu wa ta’ala berjanji didalam al-Quran, bahwa Dia akan menjaga al-Quran. firman-Nya:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar – benar memeliharanya.” [al-Quran surat Al-Hijr ayat 9]
Imam al-Qurthubi rahimahullah menyebutkan kisah menarik yang berhubungan dengan pemeliharaan al-Quran didalam kitab Tafsir nya (10/5,6)
Berikut kisah nya :
Khalifah Al-Ma’mun (adalah) seorang kepala negara yang memiliki sebuah majelis diskusi. Kemudian sejumlah orang yang berpakaian bagus, berwajah tampan, dan bertubuh wangi masuk kedalam majelis tersebut, ia ikut berbicara. Pembicaraan nya sangat bagus dan gaya bicaranya indah.
Ketika majelis tersebut selesai, Khalifah Al-Ma’mun memanggilnya dan bertanya kepadanya : “Apakah kamu orang Israil?”
Ia menjawab : “Ya”
Al-Ma’mun kemudian berkata kepadanya : “Masuklah kedalam agama Islam, agar aku bisa berbuat sesuatu kepadamu.!”
Ia lalu menjanjikan sesuatu kepadanya. Tetapi orang itu menjawab : “Agamaku adalah agama nenek moyangku.” Ia kemudian pergi
Setelah setahun kemudian, ia datang lagi dalam keadaan telah memeluk agama Islam. Ia mahir dan sangat pintar dalam masalah fikih, terlihat dari tema pembicaraan nya.
Ketika majelis telah selesai, Ma’mun memanggilnya dan berkata : “Bukankah kamu dulu pernah datang?”
Ia menjawab : “Ya, benar”
Khalifah Al-Ma’mun bertanya lagi : “Apa yang menyebabkan mu memeluk agama Islam?” Ia pun bercerita :
Katanya : “Ketika aku pergi dari hadapan yang mulia, aku bermaksud menguji kebenaran agama – agama ini. Padahal baginda saat itu memandangku orang baik. Aku kemudian mencari Taurat dan menulis tiga naskah salinan nya. Aku menambahkan dan mengurangi isinya. Aku kemudian menawarkan nya ke biara (rumah ibadah yahudi) dan mereka membeli ketiga naskah tersebut dariku.
Setelah itu aku mengambil Injil dan menulis tiga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Lalu aku masuk kedalam gereja (rumah ibadah nasrani) dan mereka pun membeli ketiga naskah itu dariku.
Aku kemudian mengambil al-Quran dan membuat tiga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Kemudian aku masukkan ke tempat penjual kertas, mereka (penjual kertas yang muslim itu) membolak balik lembaran nya. Ketika mereka mendapatkan ada tambahan dan kekurangan padanya, mereka membuangnya dan tidak mau membelinya. Dari situ aku tahu bahwa al-Qur’an ini terjaga. Dan itulah yang menyebabkan aku masuk Islam.”[]
Sumber:KisahIslamnet