KETUA Komite Pemeliharaan Makam Islam di Al-Quds, Ir. Mustafa Abu Zahrah memperingatkan bahaya kuburan fiktif yang dibangun Israel di bagian timur laut dan barat masjid Al-Aqsha, tepatnya di wilayah Saludahah, dekat istana Umaiyah di tenggara mushola Marwani. Demikian tegas Abu Zahrah dalam seminar yang digelar sekolah tinggi Asy-Syahab yang dihadiri oleh delegasi lembaga-lembaga Al-Quds.
Ia menambahkan, beberapa saat lalu, Israel membangun kuburan fiktif di wilayah Wadi Rababah sebelah barat daya Masjid Al-Aqsha. Dengan cara seperti itu, Israel ingin mengesankan bahwa tanah itu milik Israel.
Di sebelah tenggara mushollah Marwani (sisi masjid Al-Aqsha) Israel menanam 40 kuburan fiktif dan melarang warga Silwan mengubur jenazah mereka di sana dengan alasan area masuk “taman nasional” milik yahudi.
Abu Zahrah menilai, kuburan fiktif Israel ini sebagai bentuk perang diam-diam terhadap warga yang hidup dan yang sudah mati sekaligus. Sebab Israel menggusur kuburan-kuburan warga Palestina di Al-Quds di Bab Rahmah, sebelah tenggara masjid Al-Aqsha dekat mushallah Marwani.
Di gerbang makam Bab Rahmah, Israel merencanakan membangun kereta cepat yang menghubungkan bukit Zaitun dan Kota Tua di gerbang Asbath. Semua wilayah itu adalah wakaf Islam.
Ia menjelaskan, makam-makam umat Islam di Al-Quds menjadi saksi peninggalan masa lalu dan sejarah kota suci ini. di sana banyak makam tabiin dan ulama besar di abad 7 hijriah. Di makam Makmanullah adalah kuburan degan nama Qalansi dengan tulisan tahun 734 H.
Sejarah Islam di Al-Quds itu ingin dihapus Israel dengan cara makar busuk. Israel telah menghilangkan 98% bukti sejarah dan memutus hubungan antar keluarga karena mereka tak lagi tahu di mana makan keluarga mereka berada di kuburan Makmanullah yang dikuasai Israel.
Makan Makmanullah ini paling tua sebab ada kuburan sahabat, tabiin dan ulama Islam yang sudah ada sejak pembukaan Islam di sana tahun 636 M.
Sejak Israel menjajah Al-Quds tahun 1967, makam Makanullah menjadi target rencana jahat Israel yang ingin menghapus situs-situs penting di sana melalui berbagai proyek. Sebagian proyek sudah direalisasikan. Sebagian besar wilayah kuburan itu sudah diubah oleh Israel menjadi taman umum yang diberi nama Israel “Taman Merdeka”. Juga didirikan hotel Leonardo dan di tenganya ada kafe. (Paletine Information Center)