GAZA–Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan, masuknya bahan bakar solar dari Mesir ke Jalur Gaza adalah langkah penting dalam menghadapi blokade Zionis yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza. Bantuan itu juga merupakan langkah yang memperkuat semangat juang warga Gaza,”
“Respon Mesir terhadap kebutuhan rakyat kami di Gaza adalah langkah yang patut diapresiasi dan disyukuri. Ini mencerminkan peran historis dan nasional Mesir yang mendukung semangat juang rakyat Palestina dan hak-hak serta tuntutan rakyat yang adil.” kata Juru bicara Hamas Hazim Qasim.
Menurut Qasim, langkah-langkah untuk menghadapi blokade Zionis ini perlu ditingkatkan. “Mesir memiliki peran sentral dalam bidang ini. Dan Mesir dulu selalu hadir dalam isu Palestina,” imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa Hamas akan terus melanjutkan upaya dan komunikasinya pada berbagai kalangan untuk menghadapi blokade yang mana Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Abbas juga turut andil dalam blokade ini.
Otoritas Mesir pada Rabu (21/6/2017) pagi mengizinkan masuknya mobil-mobil tanki bahan bakar dari Mesir yang diperkirakan jumlahnya satu juta liter untuk mengoperasikan stasiun pembangkit listrik yang terhenti sejak dua bulan di Jalur Gaza.
Pasokan bahan bakar tahap pertama ini sesuai kesepahaman yang dilakukan delegasi gerakan Hamas baru-baru ini dengan otoritas Mesir di Kairo, yang hasilnya Otoritas Energi Gaza memberi bahan bakar dari Mesir tanpa pajak.
Sebelumnya, Ketua Sektor Keuangan di Komisi Pemerintah di Gaza, Yusuf Kiyali, memprediksi akan ada pasokan satu juta liter lagi pada Rabu petang atau Kamis petang.
Dia menjelaskan bahwa bahan bakar yang masuk saat ini khusus untuk stasiun pembangkit listrik saja dan bukan untuk kendaraan. Mobil-mobil tangki Mesir akan mengosongkan muatannya di stasiun pembangkit listrik secara langsung dan kemudian kembali ke Mesir.
Pasokan bahan bakar dari Mesir ini bersamaan dengan pengurangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pihak Zionis terhadap pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Hingga saat ini. penjajah Zionis sudah mengurangi 24 megawatt. Penjajah Zionis mengancam akan melanjutkan pengurangan, sesuai dengan persetujuan Otoritas Palestina di Ramallah. []
Sumber: PIP