Oleh: Ratna Nera
MEMPERSIAPKAN diri menjadi generasi yang menggantikan pemimpin saat ini, itulah pemuda yang sebenarnya. Membentuk keaktifan, pematangan pikiran, dan tidak akan pernah berhenti belajar dari lingkungan.
Saya seorang pemuda sekaligus calon pendidik, rasanya mimpi besar bersama ikhtiar kelak membuat saya tersenyum lebar. Ya, membangun masa depan tentunya dengan kebermanfaatan untuk orang lain utama pendidikan. Mencoba memproyeksikan kemajuan pendidikan beserta visi berkarya, berprestasi, dan bermanfaat, mudah-mudahan dengan izin Allah satu juta dolar untuk kemajuan pendidikan.
Satu alasan yang kiranya dapat diterima ketika dipaparkan bahwa mimpi saya dibuat sebagai upaya untuk menumbuhkan kerja keras sebagai pemuda dan calon pendidik. Cita-cita besar saya, diharapkan akan melahirkan etos kuat dalam menggapainya. Termasuk di dalamnya bagaimana mengupayakan dunia pendidikan bersinergi dengan pencapaian visi 2012 dengan satu juta dolar.
Mimpi bervisi ini berlatar belakang dari kegelisahan saya melihat banyak persoalan pendidikan yang tak kunjung selesai dan tanpa solusi. Tengok saja, dalam dekade tahun terakhir ini Indonesia sudah mulai kehilangan sebagai jati diri bangsa. Rentetan kekerasan menjadi akumulasi dari sebuah kebebasan tanpa kendali. Keadaan demikian yang justru sedang menyerang anak-anak muda kita, dimana mereka telah banyak mengalami disorientasi.
Banyak pakar pendidikan mengatakan bahwa kekacauan yang melanda Indonesia akibat dari sistem pendidikan yang selama ini juga kacau. Situasi moral bangsa yang sangat rapuh hingga berdampak pada manusia Indonesia. Sungguh kita benar-benar mengalami kesulitan besar dalam sistem pendidikan “manusia Indonesia”.
Melihat keadaan demikian, sebagai pemuda dan calon pendidik, saya mencoba memunculkan tekad sebagaimana membentuk anak-anak muda menjadi citoyen, yang terpelajar. Mereka perlu dibantu untuk berkembang atas dasar leithlinie-nya (garis hidup) berusaha mewujudkan kemandirian.
Berangkat dari “jangan risaukan pemimpin, mari nyalakan lilin” saya berkeyakinan bahwa perubahan kecil berawal dari mimpi dan diri yaitu bermanfaat bagi orang lain.
Sebab sebuah perubahan diawali oleh orang-orang cerdas, dilakukan oleh orang-orang ikhlas, dan kemenanganpun akan diraih oleh orang-orang istiqamah yakni tekadnya seorang pemuda. Karena sesungguhnya penggerak negeri ini ada pada pemuda, merekalah porosnya negeri ini.
Bismillah… mimpi 2012 dengan satu juta dolar saya berusaha mendirikan komunitas pemuda peduli pendidikan, mewadahi anak-anak muda untuk berkarya, pengobar inspirasi yang manfaat, teladan, ikhlas, dan mengembangkan karakter bangsa.
Bersama pagi, marilah kita nikmati bayangan masa depan, tentang kemajuan pendidikan bangsa ini. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.