STRES bisa berakibat buruk pada kesehatan tubuh. Hal ini tak dapat diingkari. Kita dapat melihat betapa orang yang mudah stres dia juga akan mudah terserang berbagai macam jenis penyakit fisik.
Stres yang tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan hormonal, terkurasnya vitamin dan mineral, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. Keadaan stres akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan sehingga menyebabkan jantung berdebar keras dan cepat. Hormon adrenalin juga diproduksi dalam jumlah banyak pada saat kita sedang marah.
Stres dapat merangsang terbentuknya hormon adrenalin. Padahal untuk menghasilkan hormon adrenalin dibutuhkan kehadiran zat-zat seperti vitamin B, mineral seng, kalium, dan kalsium. Karena itu stres dapat menguras zat-zat gizi itu. Pada Tabel 1 secara ringkas menjelaskan sumber, fungsi, gejala defisiensi, dan kebutuhan vitamin B.
Vitamin B memiliki tugas yang cukup penting dalam menjaga ketahanan tubuh seseorang. Vitamin ini juga berfungsi sebagai pengantar dalam metabolisme tubuh dan membantu perbaikan fungsi-fungsi saraf dan sistem pertahanan tubuh. Vitamin B terutama vitamin B1, B6, dan B12 atau sering disebut juga sebagai vitamin neurotropik dalam tubuh sangat penting untuk daya tahan tubuh dan produksi antibodi.
Kekurangan vitamin ini akan berakibat menurunnya fungsi kekebalan tubuh yang merupakan “tokoh” utama dalam perlindungan dari berbagai ancaman penyakit baik karena mikroorganisme maupun karena sebab yang lain. Bahkan, beberapa penelitian mengatakan bahwa ada hubungan signifikan antara status vitamin B6 dengan respons imunitas dan kapasitas kognitif pada orang lanjut usia.
Stres juga menyebabkan laju penggunaan vitamin C meningkat. Dalam penelitiannya, Hodges mengungkapkan bahwa orang yang mengalami tekanan jiwa bisa kehilangan vitamin C sampai 2500 mg.