USTMAN bin Affan bin Abil ‘Ash adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai jenggot yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendian yang besar, berbahu bidang, berambut lebat, bentuk mulut bagus yang berwarna sawo matang. Dikatakan pada wajah Ustman ra terdapat bekas cacar.3
Dari az-Zuhry berkata, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus, berbahu bidang, berdahi lebar dan mempunyai kedua telapak kaki lebar. ( Ibnu Jarir, Tarikh ar-Rusul wal Muluk, 4/419 )
Utsman bin Affan memiliki akhlak yang mulia, sangat pemalu, dermawan dan terhormat, mendahulukan kebutuhan keluarga dan familinya dengan mem-berikan perhiasan dunia yang fana. Mungkin beliau bermaksud untuk men-dorong mereka agar lebih mendahulukan sesuatu yang kekal daripada sesuatu yang fana. Sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW terkadang beliau memberikan harta kepada suatu kaum dan tidak member kaum yang lain karena khawatir mereka akan dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka. Sebagian kaum memprotes beliau karena perlakuan tersebut sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Khawarij terhadap Rasulullah SAW atas pembagian harta rampasan perang Hunain.
Imam Ahmad berkata, “Telah mengatakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim ia berkata, telah mengatakan kepada kami Yunus yakni Ibnu ‘Ubaid ia berkata, telah mengatakan kepadaku ‘Atha’ bin Farrarakh Maula Qurasyiyin bahwa Utsman bin Affan menjual sebidang tanah kepada seseorang hanya saja orang itu terlambat menerimanya, ketika beliau bertemu dengannya beliau menanyakan sebabnya, ‘Apa yang menyebabkan kamu terlambat menerima hartamu?’ Ia menjawab, ‘Engkau telah menipuku! Setiap aku bertemu dengan seseorang ia menyesalkan pembelian tanah tersebut.’ Beliau berkata, ‘Apa hanya itu yang membuatmu terlambat?’ Jawabnya, ‘Benar.’ Beliau berkata, ‘Kamu boleh pilih apakah kamu mau meminta uang itu kembali atau mengambil tanah.’
Kemudian ‘Atha’ bin Farrarakh Maula Qurasyiyin berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda: “Allah memasukkan ke dalam surga seorang mempermudah jual beli, menghukum dan terhukum.” (Al-Musnad, 1/57, dishahihkan oleh Ahmad Syakir, 410)
Diriwayatkan dari Ibnu Jarir bahwa Thalhah ra datang menemui Utsman bin Affan ra di luar masjid dan berkata kepada beliau, “Uang lima puluh ribu yang dulu aku pinjam sekarang sudah ada, kirimlah utusanmu untuk datang mengambilnya!” Beliau menjawab, “Uang tersebut sudah kami hibahkan untukmu karena kepahlawananmu.”
Ash-Sham’i berkata, “Ibnu ‘Amir mengangkat Quthn bin ‘Auf al-Hilaly sebagai gubernur di daerah Karman. Maka datanglah pasukan kaum muslimin yang berkekuatan empat ribu personil. Ketika itu ada sebuah lembah sedang dialiri air yang menghalangi perjalanan tentara tersebut. Karena khawatir mereka terlambat maka ia berkata, “Barangsiapa yang berhasil melintas sampai ke seberang maka ia akan mendapat hadiah sebanyak seribu dirham.” Mereka harus melewati tantangan yang besar ini. Setiap kali orang berhasil melintasinya Quthn berkata, “Berikan hadiahnya!” Hingga semua pasukan berhasil melintasi aliran air tersebut, Jumlahnya sebanyak empat juta dirham, namun lbnu ‘Amir enggan untuk memberikannya, lantas ia mengirim surat kepada Utsman bin Affan, beliau menjawab, “Berikanlah uangnya karena ia telah membantu kaum muslimin yang sedang berada di jalan Allah” Mulai hari itu dinamakanlah hadiah itu dengan nama hadiah penyeberangan lembah.( Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asyakir pada Tarikh Kota Damaskus, 11/265.). []
Sumber: kisahislam.net