BANI Israil (Yahudi) diangkat Allah SWT sebagai kaum pilihan. Sayangnya mereka adalah pembangkang yang berani menyalahi aturan Allah. Yahudi memiliki perjalanan sejarah yang begitu panjang bersama nabi-nabi yang diutus hingga sekarang. Dan sudah begitu banyak Allah telah membeikan nikmat-Nya kepada kaum “pilihan” ini.
Allah SWT memerintahkan Bani Israil agar mengingat nikmat-nikmat Allah, karena Bani Israil adalah kaum yang tidak suka mengingat nikmat Allah, suka melupakan nikmat Allah yang diberikan di masa lalu. Nikmat apa saja?
Menurut pendapat seorang Mujahid mengatakan, “Nikmat yang disebut, dan lain-lainnya. Mulai dari memancarkan air dari batu, dan turunnya manna dan salwa, dan menyelamatkan mereka dari penjajahan (perbudakan) Fir’aun.”
Abul Aliya mengatakan, “Nikmat yang menjadikan di antara mereka Nabi dan Rasul serta menurunkan kitab pada mereka.”
Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al Maidah [5]: 20 :
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain”
Dan hadits shahih dari Abu Hurairah ra: Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dahulu Bani Israil senantiasa dipimpin oleh para Nabi, setiap mati seorang Nabi diganti oleh Nabi yang lain….” (penggalan hadits shahih Bukhari).
Telah diketahui bahwa sejak Nabi Ya’qub ‘AS, Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi dan Rasul dari kalangan mereka sendiri hingga Nabi Isa AS.
1.Allah melebihkan Bani Israil atas segala ummat pada masanya (QS. Al Baqarah [2]: 47).
2.Diselamatkan dari Fir’aun dan pengikut-pengikutnya (QS. Al Baqarah [2]: 49-50).
3.Diampuni dosa-dosanya karena menyembah patung anak lembuh (QS. Al Baqarah [2]: 51-52).
4.Diberikan Al Kitab (Taurat, Zabur, Injil dan suhuf).
5.Dibangkitkan setelah mati disambar halilintar (QS. Al Baqarah [2]: 55-56).
6.Dinaungi awan dan diturunkan manna wa salwa (QS. Al Baqarah [2]:57).
7.Diberikan air memancar dari batu (QS. Al Baqarah [2]: 60).
8.Dan nikmat-nikmat lainnya.
Melupakan nikmat yang artinya tidak bersyukur adalah salah satu karakter dan watak Yahudi yang sudah mengakar. Maka dapat pula disimpulkan bahwa seorang Muslim yang suka melupakan nikmat dan tidak bersyukur adalah Muslim bekarakter Yahudi.
Yahudi sangat berkepentingan untuk membuat kita menjadi manusia-manusia yang melupakan nikmat dan tidak bersyukur. Bahkan di dalam satu dokumen “Catatan Rahasia Para Sesepuh Zionis”, terungkap bahwa salah satu langkah yang mereka perbuat untuk manusia adalah menciptakan kondisi yang akan membuat manusia itu sibuk dengan rutinitas dunianya, sehingga manusia lupa dan tidak memiliki waktu untuk beribadah dan bersyukur kepada Rabb-nya. []