RUSIA—Anggota partai ‘Rusia Bersatu’ (partai politik yang berkuasa di Rusia) dikabarkan segera mengajukan RUU yang melegalkan siswi Muslim di Chechnya berjilbab. Tak hanya itu, semua siswa bisa mengenakan simbol keagamaan apa pun di sekolah-sekolah.
Demikian hal itu diungkapkan Ketua Parlemen Republik Chechnya Magomed Daudov, Kamis (26/1/2017), RBTH melaporkan.
Menurut Daudov, rancangan yang akan diajukan ke parlemen tersebut merupakan respons terhadap komentar Menteri Pendidikan Rusia, Olga Vasilyeva. Sebelumnya, pada Selasa (24/1/2017), Vasilyeva mengatakan bahwa — sesuai ketetapan Mahkamah Konstitusi Rusia — siswa dilarang mengenakan jilbab di sekolah.
Pernyataan sang menteri segera dikritik oleh Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov, yang mengatakan bahwa “Tiga anak perempuannya tak akan pernah melepas jilbab mereka.”
“Kami, anggota Parlemen Republik Chechnya dari fraksi Partai ‘Rusia Bersatu’ mengusulkan dengan segera dibuatnya suatu hukum bagi Republik Chechnya yang multietnis. Hukum ini dibuat agar memperbolehkan anak-anak kami yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan budaya untuk memakai jilbab, salib, atau kippah di sekolah selama mereka ingin memakainya,” tulis Daudov di Instagram-nya.
Sebelumnya, Mahkamah Agung Rusia telah dua kali mengesahkan beberapa peraturan daerah yang melarang penggunaan jilbab di sekolah. Namun demikian, keputusan itu belum ditetapkan sebagai hukum yang berlaku secara nasional. []