7. Mempublikasikan aib dan dosa seorang Muslim dan tidak menutupinya. Allah swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (post) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS An-Nur [24]:19).
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika engkau mencari-cari aib manusia, maka sungguh engkau telah merusak atau membinasakan mereka atau hampir merusak atau membinasakan mereka,” (HR Abu Daud [4888], lihat pula Shahih Sunan Abi Daud [4088]).
8. Berbohong atas seseorang dan ghibah. Allah swt berfirman, “Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata,” (QS An-Nisa’ [4]:112).
Dan Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian apa itu ghibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai.’ Ditanyakan: ‘Lalu bagaimana jika pada diri saudaraku itu terdapat apa yang aku katakan?” Beliau saw bersabda, ‘Jika padanya terdapat apa yang engkau katakan, berarti engkau telah meng-ghibah-nya, dan jika padanya tidak terdapat yang engkau katakan, berarti engkau telah berdusta atasnya,” (HR Muslim [2589]).
9. Berbohong secara umum. Allah swt berfirman, “Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,” (QS Al-Jatsiyah [45]:7).
Dan Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan kebajikan dan sesungguhnya kebajikan itu menunjukkan surga, dan sesungguhnya seseorang berbuat jujur sehingga ditulis sebagai seorang shiddiq, dan sesungguhnya dusta itu menuntun kepada keburukan dan keburukan itu menuntun kepada neraka dan bahwasanya seseorang berbuat dusta sehingga ditulis sebagai pendusta,” (Muttafaqun ‘alaih; Bukhari [6094], Muslim [2607]).
10. Fitnah dan adu domba. Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga si tukang adu domba (perusak hubungan antara manusia),” (HR Muslim [105]).
Para pembaca Islampos yang dirahmati oleh Allah SWT, mudah-mudahan dengan lisan kita semua bisa menghindari hal-hal yang bisa menjerumuskan kita kepada Nerakanya Allah SWT, Aamiin Allahumma Aamiin.[]