Oleh: Hanafie Attazikie
ISLAM dan Cinta bagaikan dua mata uang yang tidak bisadipisahkan. Suatu hari Thufail Ibnu ‘Amr Ad-Dausi memilih untuk masuk Islam, istrinya menghampiri dan hendak menyarangkan pelukan pada tubunya, namun karena ia sudah memilih jalan untuk masuk Islam, ia menghindari pelukan itu seraya berkata dengan penuh kelembutan.
“Duhai kekasihku, kini memelukmu tidak lagi halal bagiku.”
Dengan wajah bingung sang istri bertanya.
“Memangnya kenapa?” Suaminya menjawab dengan penuh rasa cinta. “Duhai kekasihku, kini aku telah memilih jalan untuk ikut dalam agama Muhammad,aku telah memeluk Agama Islam, sehinggaaku tidak lagi boleh memelukmu.”
Mengetahui kesejatian cintanya kepada Islam, istrinya kemudian membalas ucapan sang suami dengan kesejatian cinta. “Duhai kekasihku, akua dalah kamu. Agamamu adalah agamaku.” Sejak itu Pelukan cinta keduanya tidak lagi bersifat fana, ikatan cinta mereka telah terbingkai dengan hiasan syurga.
Islam dan Cinta bagaikan dua mata uang yang tidak bias dipisahkan, Ikrimah anak Abu jahal itu menampakkan kesombongannya.“Tidak,” Ucapnya penuh dengan kemunafiq-kan.“Meski secuil saja, saya tidak tertarik dengan agama Muhammad, lebih bai ksaya pergi jauh meninggalkan Makkah, dari pada saya harus turut serta dalam barisan Muhammad.” Ketika penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Agama Islam, termasuk istriIkrimah, Anak Abu Jahal ini malah menghindar dan memilih untuk angkat kaki menuju kotaYaman.
Istrinya yang merupakan keturunan Al-Harats Ibnu Hisyam tidak membiarkan suaminya berpaling. Rasa cinta mengundanya untuk berusaha membujuk Ikrimah. Rasa cinta pula yang menggerakkan kakinya untuk melangkah dari Makkah menuju Yaman. Keduanya berjumpa, dan kembali berpeluk mesra setelah istrinya berhasil mengajak Ikrimah memeluk Islam.Ikrimah kemudian melangkahkan kaki bersama istrinya, menuju kehadapan Rasulullah SAW serayaberikrar bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Islam dan Cinta bagaikan dua mata uang yang tidakbisadipisahkan, sebagaimana Ummu Sulaim menolak lamaran Abu Thalhah, Karena adanya perbedaan keyakinan, maka Ummu Sulaim menolak lamarannya dengan penuh kelembutan,. “ Duhai sahabatku, kini aku telah memeluk agama islam. Jika engkau memeluk agama Islam, dengan sukarela aku akan menerima pinanganmu. Aku berharap engkau memeluk Islam agar aku selamanya ada dalam pelukanmu.” Setelah itu masuk Islamlah Abu Thalhah dan resmi menjadi suami UmmuSulaim, dalam ikatan cinta dan keyakinan.
Kekuatan terbesar untuk membuat perubahan adalah cinta. Bukan kekerasan, amarah, fanatisme dan bukan pula kekuasaan. Apa kiranya motivasi orang yang berpuasa sehingga mereka rela menahan rasa haus dan dahaga? Apa kiranya motivasi orang yang sedang sibukbekerja, kemudian menghentikan pekerjaannya sejenak untuk melakukan Shalat? Dan apa yang membuat para perempuan bertahan mengenakan kerudungnya, terlebih disaat terikpanas sinar matahari? Apa pula kiranya yang membuat manusia mema’afkan kesalahan saudaranya? Itulah cinta, kecintaan mereka kepada Allah dan Rasulnya yang membuat semua perbuatan itu bias mereka lakukan, Meskipun mereka harus mengerahkan kesabaran ekstra.
Makadari itu Rasulullah SAW sangat memperhatikan cinta.Termasuk ketika Rasulullah hendak membangun sebuah Negara. Dua pekerjaan yang pertama kali digagas oleh Rasulullah SAW ketika hendak mendirikan daulah, pertama ia mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Pada mulanya Rasulullah mempereratikatan cinta antara masyarakat pribumi dan pendatang, Sampai kemudian tertanam rasa aman dan tentram pada keduabelah pihak. Setelah itu Rasulullah SAW menumbuhkan kepada kaumnya rasa cinta kepada Allah SAW dengan keterikatan yang erat terhadap Masjid yang dibangun secara berjamaah.
Setidaknya ada dua cara yang digunakan untuk mengubah tingkahlaku dan pola pikir manusia. Yang pertama dengan cintadan keduadengan memberikan harapan berikut ancaman. Pengaruh cinta terbukti memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dibanding dengan pengaruh memberikan harapan berikut ancaman. Bahkan pengaruh cinta ini memiliki efek jauh lebih panjang. []