KEDENGKIAN yang memusnahkan kebaikan itu bisa dilatih; antara lain dengan berburuk sangka, mencari-cari aib, dan bergunjing. Kedengkian yang menyengsarakan bisa dilatih; antara lain dengan membanding-bandingkan dan menganggap segalanya harus dimenangkan. Ketamakan yang menghinakan dunia-akhirat bisa dilatih: antara lain dengan menganggap nikmat sebagai hak, bukan karunia. Kesombongan yang memustahilkan surga itu bisa dilatih; antara lain dengan mencintai sambutan, tepuk tangan dan pujian.
Cara memperbesar keburukan; anggaplah ia kecil. Cara memperbesar kebaikan; pamerkan semata pada Rabbul Jalil. Tak ada orang yang terlalu buruk untuk memulai hal baik. Tak ada orang yang terlalu baik untuk berhenti berkebaikan.
Adakah yang suka memperlombakan derita? Seperti ketika ada ucapan “Pesawatku delay 3 jam!”, kita menyahut, “Ah, aku pernah 4 jam!” Alangkah berlipat-berkuadrat derita yang diperlombakan.
Semua ketentuan-Nya adalah baik. Tak ada yang buruk dalam segala yang Allah tetapkan untuk kita. Lalu pilih; kita mau mendekat atau menjauhi-Nya. []
Sumber: Menyimak Kicaau Merajut Makna/Salim A. Fillah/Pro-U Media