DUBAI–Setelah penumpang penerbangan Etihad, kini giliran Emirates dan Turkish Airlines yang diperbolehkan membawa laptop serta perangkat elektronik besar lainnya di dalam kabin pesawat tujuan Amerika Serikat (AS) dari Dubai dan Istanbul.
Pengumuman tersebut dikelurkan tiga hari setelah larangan serupa dicabut pada penerbangan Etihad Airways di Abu Dhabi International Airport.
Seorang juru bicara Emirates mengatakan, larangan itu mulai efektif dicabut di Dubai International, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, setelah langkah-langkah keamanan baru diumumkan oleh AS pekan lalu.
Emirates sebagai maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah dan terbang ke 12 kota AS, menyalahkan larangan perjalanan yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut menurunkan permintaan penerbangan ke AS.
Sejak bulan Mei, maskapai yang berbasis di Dubai itu memangkas penerbangan ke lima kota AS setelah diberlakukannya larangan perjalanan tersebut.
Sementara itu, Turkish Airlines mengatakan penumpang yang bepergian ke Amerika Serikat kini sudah bisa membawa laptop mereka ke kabin.
Kepala Eksekutif Bilal Eksi juga berujar di Twitter bahwa maskapai tersebut memperkirakan larangan serupa untuk penerbanan tujuan Inggris juga akan segera dicabut.
Seperti diketahui, AS memberlakukan larangan tersebut dari 10 bandara di delapan negara yaitu Mesir, Maroko, Yordania, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Turki.
Larangan itu guna mengatasi kekhawatiran bahwa bom dapat disembunyikan di perangkat elektronik di atas pesawat terbang. []
Sumber: Reuters