SETIAP manusia pasti akan selalu merasakan masalah. Dalam hidup ini, bila kita tidak merasakan masalah tentu tidak akan terasa apa-apa. Maksudnya, hidup tanpa liku-liku kehidupan akan terasa hambar. Apabila hidup kita tanpa masalah tentu akan terasa lurus-lurus saja. Kita tidak akan menjadi orang yang berguna bila tanpa di timpa suatu masalah. Orang yang mengaku beriman sekalipun, Allah pasti mengujinya dengan suatu masalah.
Saat ditimpa suatu masalah, disitulah besar keimanan kita diuji. Seberapa kuat kah kita menghadapi masalah itu? Serta bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi masalah?
Agar kita tidak merasa menyesal karena mengambil suatu tindakan yang salah dalam suatu masalah, seperti halnya berputus asa, maka kita harus bersabar dalam menghadapinya. Tuhan membenci bahkan mengusir orang yang berputus asa. Berputus asa artinya tidak lagi memiliki kesabaran. Jadi kalo berperinsip sabar ada batasnya, berati kemurahan Allah pun akan ada batasnya.
Ketika masalah dan cobaan dirasa berat, dan dirasa logika tak mampu lagi memberi solusi, maka tetaplah bertahan dengan terus bersabar. Dengan terus bersabar akan mempercepat datangnya pertolongan Allah.
Bersabar itu mampu bertahan dalam keadaan yang sulit. Namun bukan berarti menerima kesulitan itu begitu saja. Tapi bersabar untuk terus mencari solusi agar terlepas dari kesulitan.
Biasanya orang yang sabar dalam menghadapi suatu masalah tentu akan bijak dalam menyikapi semuanya. Mulai dari penuh pertimbangan dan difikir secara matang dalam menghadapi suatu masalah yang datang. Kita semua tak tahu takdir kita kapan dalam menerima suatu cobaan, cepat atau lambat itu pasti akan terjadi. Jadi mulai dari sekarang siapkan hati dan pikiran kita agar dapat menghadapinya dengan kesabaran hati. []
Sumber: thetumlisonian/gerobak-artikel