BANDUNG—Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Buchori menyebutkan sekolah-sekolah di provinsi tersebut kekurangan guru PAI lebih dari 9.000. Baik di tingkat SD, SMP, SMA atau SMK negeri maupun swasta.
“Kalau menggunakan hitungan berdasarkan kurikulum dengan beban tiga jam pelajaran (JPL) dan beban guru 24 jam, kekurangan guru agama mencapai 9.775 guru baik negeri dan swasta,” kata Buchori, Kamis (6/7/2017).
Buchori merinci jika berdasarkan kewajiban JPL dan rombongan pelajaran di sekolah, maka kebutuhan guru PAI untuk SD yakni 17.919 guru. Sementara untuk SMP yakni 4.276 guru, SMA 1.486 guru dan SMK 1.000 guru.
“Namun di lapangan, berdasarkan data di Kanwil Kemenag Jawa Barat untuk tingkat SD kekurangan guru agama sebanyak 6.512 orang. Sementara untuk SMP 1.896 guru, SMA 752 guru, dan SMK 615 guru,” ujarnya.
Jumlah ini terdata dari total keseluruhan sekolah yang ada di Jawa Barat. Di mana total sekolah negeri dan swasta di Jawa Barat untuk masing-masing tingkat adalah 19.915 SD, 4878 SMP, 1579 SMA dan 2712 SMK.
“Tapi kalau dihitungnya berdasarkan kurikulum KTSP, jumlah kekurangan guru PAI di Jawa Barat sekitar 3.000-an guru,” ujarnya.
Kekurangan guru PAI selama ini disikapi dengan berbagai kebijakan sekolah. Seperti menambah beban jam pelajaran guru serta mencari guru pengganti.
Buchori pun mengkhawatirkan kekurangan guru ini akan berdampak pada pendidikan agama Islam yang diterima para siswa. Terlebih jika yang mengganti pengajar yang bukan lulusan guru agama sehingga diragukan kompetensinya.
Ia pun menyarankan kepada pemerintah pusat untuk merekrut guru PAI guna memenuhi kebutuhan. Bukan hanya untuk Jawa Barat tapi juga seluruh daerah di Indonesia.
Seperti diketahui, Kementerian Agama menyebutkan saat ini jumlah guru agama Islam masih terbilang minim. Bahkan terdata banyak kekurangan guru agama Islam di berbagai sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. []
Sumber: Antara