AS—Pimpinan Gerakan Wanita AS Linda Sarsour, seorang aktivis pro-Syariah dan anti-Israel, dikabarkan telah mengajak umat Islam untuk terlibat dalam ‘perang’ melawan Presiden AS Donald Trump. Hal ini ia tegaskan di sebuah acara Perhimpunan Masyarakat Islam Amerika Utara akhir pekan lalu.
Mengutip laporan Arutz Sheva pada Jumat (7/7/2017) pada awal sambutannya, Sarsour mengucapkan terima kasih kepada Siraj Wajjah. Tokoh yang yang dituduh Barat sebagai konspirator yang tidak berkutat di Pusat Perdagangan Dunia 1993 yang telah melakukan serangan bom. Sarsour menyebut Wajjah sebagai “Orang penting di ruangan itu,” dan Sarsour menganggapnya sebagai mentor.
Sarsour mengecam kebijakan Trump dan menyebutnya sebagai “Fasis, supremasi kulit putih dan Islamofobia.” Sarsour juga meminta umat Islam untuk tidak tinggal diam untuk melawan pemerintahan Trump.
“Saya berharap saat kita berdiri untuk melawan orang-orang yang menindas umat Islam, Allah menuliskannya sebagai bentuk ibadah. Saat ini kita tengah berjuang melawan para tiran dan penguasa tidak hanya di Timur Tengah atau di sisi lain dari Dunia, tapi di sini di Amerika Serikat,” kata Sarsour.
“Prioritas nomor satu dan prioritas utama kami adalah melindungi dan membela umat Islam. Ini bukan untuk mengasimilasi dan untuk menyenangkan pemerintah. Dan prioritas utama kami adalah untuk menyenangkan Allah, dan hanya Allah,” lanjutnya. []