JAKARTA–Sudah sebulan lamanya Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yang membuat hubungan antar negara kurang harmonis. Padahal, beberapa hari ke depan musim haji 1438 Hijriah/2017 Masehi akan segera dimulai.
Hal ini mengundang banyak pertanyaan dari publik soal nasib calon haji Qatar. Pasalnya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutus hubungan lalu lintas, baik udara, darat maupun laut dengan Qatar. Lalu bagaimana nasib para jemaah haji Qatar?.
Saudi Press Agency mengutip pernyataan kerajaan Saudi pada 5 Juni 2017 lalu yang menyatakan bahwa Arab Saudi akan tetap melayani penuh calon jamaah haji Qatar. Meskipun hubungan diplomatik kedua negara sudah diputus.
Arab Saudi menjamin semua fasilitas bagi para jamaah Qatar akan berjalan seperti biasa dan tidak ada yang akan berubah. Meski sejumlah pertanyaan muncul terkait teknis pelaksanaan haji. Mulai dari visa hingga penerbangan.
Dilansir Doha News, Qatar telah melakukan pendaftaran bagi calon jamaah haji sejak Februari. Penduuk yang akan melangsungkan haji tahun ini diminta memenuhi syarat untuk mengajukan visa online mulai 29 Februari.
Tahun lalu, ada sekitar 18.400 orang daftar untuk pelaksanaan haji. Tahun ini, Saudi meningkatkan kuota bagi setiap negara setelah kebijakan pengurangan jamaah haji diangkat.
Mengingat konflik Qatar dengan Saudi semakin memanas setelah Qatar menolak permintaan Saudi dan negara Arab lain, sejumlah rumor sempat beredar bahwa jamaah dari Qatar tidak diterima di Masjidil Haram. Namun, hal ini dibantah oleh Saudi.
Pemerintah menegaskan bahwa siapa pun diterima di tanah suci. []
Sumber: Republika