COBA kita perhatikan status yang dibuat oleh kebanyakan orang ketika memasuki malam Jum’at. Banyak dari mereka yang menulis status dengan tulisan “Sunnah Rasul”, yang tiada lain ungkapan halus soal berhubungan badan.
Ya, telah beredar suatu riwayat yang mengatakan bahwa malam Jumat adalah malam yang disunnahkan untuk melakukan hubungan bagi suami istri. Itulah alasan mereka mengatakan hal itu di media sosial.
Tapi sayang, ungkapan demikian seringkali dijadikan lelucon. Ada lelaki dan perempuan yang melakukan hal itu, dengan membuat status berhubungan di malam Jumat sebagai sunnah Rasul. Padahal, sudah jelas bahwa bagi suami istri mengumbar-ngumbar hubungan di muka umum, sangat dilarang oleh Rasulullah ﷺ.
Sebagaimana diriwayatkan dari Asma’ binti Yazid, bahwa ia berada di majelis Rasulullah ﷺ sementara kaum laki-laki dan wanita duduk di situ.
Rasulullah berkata, “Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang wanita menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?”
Orang-orang diam saja. Aku berkata, “Demi Allah, benar wahai Rasulullah. Sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu demikian juga kaum pria.”
Rasulullah bersabda, “Jangan lakukan! Sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya,” (HR Ahmad, hasan).
Ironisnya, bukan hanya pasangan suami istri saja yang menulis hubungan suami istri di malam Jumat. Para remaja pun ada yang melakukan demikian. Seperti telah disebutkan sebelumnya, mereka melakukan itu sebagai bahan candaan. “Sunnah Rasul”, seakan menjadi ungkapan yang menghibur di malam Jumat.
Jika Anda termasuk salah seorang yang melakukan demikian, maka berhentilah. Jangan Anda lakukan kembali. Sebab, selain dilarang mengolok-olok sunnah Rasul, menjatuhkan citra Islam, juga hadis yang menganjurkannya tidak diketahui kebenarannya. Bahkan, ternyata setelah diselidiki itu bukanlah hadis. Melainkan ungkapan dari orang yang tidak bertanggungjawab.
Ya, ungkapan, “Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi,” ini tidaklah benar. Sejauh ini, menurut beberapa alim ulama maupun ustadz dan saudara yang menyelisik riwayat sabda tersebut. Namun, belum ditemukan dalam Kitab manapun.
Seperti disitat dari Konsultasi Syariah, Ustaz Abdullah Zaen, M.A. menjelaskan, belum pernah menemukan riwayat seperti disebut di atas (pahala berhubungan intim di malam jumat sama dengan membunuh 100 Yahudi-red).
“Kami belum pernah menemukan ayat Alquran atau hadis sahih yang menunjukkan anjuran tersebut. Jika ada yang menyampaikan hal tersebut maka dia diminta untuk menyampaikan dalil,” jelasnya.
Terakhir, cermati pula sabda Rasulullah ini, “Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4). Naudzubillah, semoga kita terhindar dari perilaku demikian. Wallahu a’lam. []