AS—Seorang wartawan investigasi AS dilaporkan telah mengungkapkan sisi lain pemerintahan Donald Trump. Ia mengatakan bahwa pemerintahan Donald Trump dijalankan oleh Israel. Qatar menjadi korban Gedung Putih sebagai pembalasan karena menolak untuk terlibat dalam kebijakan pro-Israel, PressTV melaporkan pada Selasa (11/7/2017).
“Saya berharap Sekretaris negara Rex Tillerson bertindak sebagai perantara yang jujur dalam usaha untuk mengajak Saudi dan negara Arab lainnya untuk menghentikan blokade ekonomi terhadap Qatar,” ungkap Wayne Madsen, seorang penulis dan kolumnis yang mengkhususkan diri dalam bidang intelijen dan urusan internasional.
Diplomat tertinggi AS telah melakukan perjalanan ke Qatar pada Selasa (11/7/2017) sebagai bagian dari tur di wilayah Teluk Persia. Tujuannya untuk memecahkan keretakan hubungan antara Qatar dan beberapa negara Arab yang telah berlangsung selama lima pekan.
Tillerson akan mengunjungi Arab Saudi sebelum meninggalkan kawasan Teluk Persia pada Kamis (13/7/2017). Dia akan mengadakan pertemuan dengan para menteri luar negeri dari empat negara yang terlibat dalam perselisihan tersebut pada Rabu (12/7/2017) di Riyadh.
Menjelang kunjungannya ke Doha, Tillerson berhenti di Kuwait, yang masih berusaha menengahi perselisihan tersebut.
“Kebijakan Trump kemungkinan bertanggung jawab atas keberpihakan pada Saudi melawan Qatar karena Qatar tidak membayar lebih dari setengah miliar dolar untuk usaha real estat Kushner yang gagal di Manhattan,” tambah Madsen.
“Ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump, dengan duta besarnya untuk Israel David Friedman dan utusan khusus Jason Greenblatt dan utusan khusus lainnya Jared Kushner membuktikan bahwa pemerintahan ini dijalankan oleh Israel, untuk Israel, dan untuk Israel melawan kepentingan negara manapun yang menolak untuk mendukung Trump. Qatar sebenarnya tidak berbeda dengan banyak negara yang sekarang dipilih untuk pembalasan dan pembalasan oleh kelompok kriminal yang berada di Gedung Putih,” demikian Madsen. []