“Dang ingatlah ketika Musa berkata kepada pada pemuda yang membersamainya, “Aku takkan berhenti berjalan hingga bertemu dengan perjumpaan dua lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.” (QS. Al-Kahfi [18]:60)
ALANGKAH indah Musa berburu ilmu. Al-Allamah As-Sa’dy dalam Tafsirnya menyatakan: “Betapa pentingnya memperkaya wawasan dan mendalamkan pemahaman sehingga Sayyidina Musa AS meninggalkan sejenak kepemimpinan dan pembimbingnya kepada Bani Israil dengan menempuh jarak yang jauh dan perjalanan meletihkan demi memperoleh ilmu dan kepahaman.”
Musa mengambil jeda dari kerutinannya tuk mengasah “gergaji”-nya, menajamkan pengertiannya. Sebab walau dialah yang teralim dan terpandai di kalangan Bani Israil, tapi Allah tegaskan bahwa di bumi ini ada hamba-Nya yang dilimpahi rahmat dan dicurahi pengetahuan dari sisi-Nya. Musa tergerak.
Dan mari cemburu pada semangat dan tekad Musa yang membara, “Aku takkan henti berjalan hingga sampai pertemuan dua lautan atau aku akan berjalan bertahun-tahun!”
Menurut Ath-Thabary, “huquba” dalam bahasa Qays-Ailan berarti satu tahun. Dirirwayatkan pula dari Abdullah ibn Amr; ‘huquba’ berarti 80 tahun. Muhammad ibn Ka’b Al-Qurazhi berkata bahwa Musa berjalan dari Sinai hingga Thanjah di ujung Maroko untuk mencapai pertemuan dua lautan yakni laut Tengah dan Atlantik. []
Sumber: Menyimak Kicau Merajut Makna/Salim A. Fillah/Pro-U Media