LIBANON– Presiden Libanon Mishal Aun mengecam keras penutupan Masjid Al-Aqsha dan larangan bagi kaum muslimin untuk shalat di dalamnya. Pertama kalinya sejak tahun 1969 hingga hari ini, Israel menutup kawasan Al-Aqsa bagi kaum Muslimin.
Dilansir PIC pada hari Sabtu (15/7/2017), dalam surat kilat yang dikirimkan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, Aun mengecam keras pelanggaran Zionis yang terus berulang terhadap kehormatan Masjid Al-Aqsha.
Tindakan Zionis ini merupakan turunan dari rencana mereka untuk menargetkan tempat-tempat suci ummat Islam sebagai rampasan guna menyempurnakan perubahan demografis dan geografis mereka di Al-Aquds.
Selain itu, Aun menyerukan seluruh dunia Arab mendesak israel agar mematuhi undang-undang dan tidak menutup Al-Aqsha bagi kaum muslimin, serta mengingatkan pentingnya supremasi hukum dan perundang-undangan internasional.
Kecaman dari dunia Arab terus bermunculan terhadap tindakan Zionis Israel. Mereka melarang kaum muslimin melakukan shalat di dalamnya, menyusul aksi syahid yang dilakukan pemuda Palestina yang
menewaskan dua Zionis.
Sebelumnya, tentara Zionis melarang kaum muslimin untuk melakukan shalat di dalam masjid dan mengosongkanya dari para jama’ahnya,  menyusul aksi ketiga pemuda Palestina di distrik Ummu Fahm , sebelah utara Palestina melalui aksi penembakan dan mengenai salah seorang personel polisi di gerbang Hittah, Al-Quds. Dua orang tentara diakatakan tewas dan satu satu lagi mengalami luka parah. Sementara ketiga pemuda meninggal syahid ditembak serdadu Zionis. []