PADANG–Dr. Kamal al-Obaid, mantan Menkominfo Sudan, mengingatkan untuk mewaspadai peredaran hoax -berita palsu. Karena Obaid sendiri mengaku pernah menjadi korban fitnah kabar burung tersebut.
Berbicara dalam Simposium Jurnalis Muslim yang digelar bersamaan dengan Multaqa (Pertemuan) Ulama dan Dai Internasional di Padang, Selasa (18/7/2017), Obaid ketika masih menjabat sebagai Menkominfo Sudan, dikabarakan bahwa dirinya ramai dibicarakan telah diculik.
“Waktu itu, saya dikabarkan diculik,” ujar Obaid.
Ketika itu beredar foto Obaid yang diberitakan tengah diculik. “Saya diberitahu oleh kerabat soal hoax itu.”
Meski kaget dengan kabar itu, Obaid yang kini menjadi Rektor di UIA -Universitas Islam Afrika- tetap tenang dan tidak terpengaruh.
“Ketika diteliti lebih jauh, ternyata itu merupakan foto saya yang telah direkayasa (edit-) sedemikian rupa,” jelas Obaid.
Kemudian saya jelaskan, lanjut Obaid, bahwa dirinya tidak diculik. Soal foto yang beredar luas pun ia jelaskan baik kepada media maupun masyarakat umum.
Ketika ditanya soal penanganan hoax itu, Obaid menuturkan perlunya kerjasama baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk memfilter berita yang beredar.
“Ini perlu sinergi bersama, karena peredaran hoax itu sendiri sukar dibendung dan sepertinya ada pihak-pihak tertentu yang memproduksi hoax,” ujarnya.
Salah satu cara untuk menyaring kabar berita dari hoax di tengah banjirnya arus informasi, yakni dengan kembali kepada Al-Quran.
Menyitir Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 6, Obaid menyarankan kita untuk memeriksa kebenaran sebuah berita sebelum menyebarkannya.
“Ini agar tidak menimpakan musibah kepada kaum-kaum tertentu,” pungkasnya. []