JAKARTA–Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Yunahar Ilyas memberikan tanggapan terkait Risalah Muktamar Ulama Internasional yang mengajak umat Muslim seluruh dunia untuk melakukan aksi “Jumatu Al-Ghadab” yang rencananya akan dilangsungkan pada Jumat mendatang (21/7/2017).
Baru-baru ini beredar kabar seruan “Jum’at Kemarahan” yang merupakan ajakan untuk menggelar demonstrasi di negara masing-masing sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel terhadap Mesjid Al-Aqsha.
“MUI belum membicarakan itu (Jumatu Al-Ghadab). Belum ada seruan. Tapi kalau misalnya ada yang mendengar itu dan mau turun ke jalan, ya silakan, tidak ada masalah. Toh ini masalah politik dan masalah bersama dunia Islam,” kata Yunahar, seperti dilansir Anadolu Agency lewat, Selasa (18/7/2017).
Meski demikian, ia menghimbau agar demonstrasi tetap mengikuti aturan yang ditetapkan kepolisian setempat dan tidak berujung kepada tindakan anarkis.
Jumat (14/6/2017) lalu, terjadi insiden penembakan terhadap beberapa polisi Israel oleh tiga orang keturunan Arab di Kota Tua, Yerusalem. Para pelaku lalu lari ke Haram al-Sharif dan ditembak mati polisi di sana.
Tak lama kemudian, otoritas Israel menutup area tersebut sehingga umat Muslim tidak bisa menunaikan ibadah solat Jumat dan solat lainnya di Masjid Al-Aqsha.
Hal ini memicu kemarahan dan kecaman umat Muslim dari sejumlah negara di antaranya Yordania, Malaysia, bahkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Hari Minggu (16/7/2017) lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk membuka kembali area tersebut secara bertahap setelah kondisi keamanan di sana apabila dirasa membaik. []