PALESTINA—Imam Besar Al-Aqsha Syaikh Ikrima Shabri telah diizinkan pulang dari rumah sakit pada Rabu (19/7/2017). Beliau dirawat akibat luka terkena peluru karet yang ditembakkan tentara Israel sehari sebelumnya, AA melaporkan pada Rabu (19/7/2017).
Sepulang dari rumah sakit Syaikh Shabri bukan beristirahat, malah ia berjanji akan terus melakukan aksi protes terhadap kesewenang-wenangan Israel terhadap Al-Aqsha. Di mana baru-baru ini Israel memberlakukan pintu detektor bagi siapa saja yang akan masuk ke masjid kiblat pertama umat Islam itu.
“Kami akan tetap beribadah (melaksanakan shalat) di jalan-jalan sekitar Masjid Al-Aqsha hingga alat detektor logam Israel dihilangkan,” tegas Syaikh Shabri kepada AA.
Ketua Komite Tertinggi Islam di Kota Al-Quds itu berada di antara puluhan warga Palestina yang terluka dalam bentrokan dengan tentara Otoritas Pendudukan Israel usai menunaikan salat Isya berjemaah di jalan sekitar Al-Quds Timur, Selasa (18/07/2017).
Syaikh Shabri, mantan Mufti Agung Kota Al-Quds, mengatakan bahwa pasukan Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah jemaah usai melaksanakan salat Isya.
“Kami adalah sasaran peluru karet, yang menyebabkan (jemaah) terluka dan menderita akibat terinjak-injak orang banyak,” kenangnya.
“Saya adalah salah satu yang terkena peluru karet dan dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah kini saya sudah kembali sehat,” tambahnya.
Ketegangan telah meningkat di Al-Quds Timur, lokasi tempat Masjid Al-Aqsha berada, sejak Otoritas Pendudukan Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat (14/07/2017), menyusul baku tembak mematikan yang menewaskan dua petugas kemanan Israel dan tiga warga Palestina. []