MYANMAR—Badan Pangan PBB (FAO) dilaporkan telah mengumumkan bahwa lebih dari 80 ribu balita di wilayah barat Myanmar yang berpenduduk Muslim tengah dilanda kelaparan. Saat ini mereka membutuhkan penanganan medis akibat gizi buruk yang melanda mereka. Jika tidak segera ditangani puluhan ribu balita ini terancam meninggal dunia.
Menurut laporan Shabestan pada rabu (19/7/2017), laporan PBB ini berdasarkan pada penilaian yang dilakukan di negara bagian Rakhine, wilayah yang menjadi tempat tinggal umat muslim Rohingya.
Akibat penindasan yang dilakukan oleh tentara Myanmar, sekitar 75 ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari Rakhine. Mereka yang masih tinggal di sana tengah menderita krisis pangan, tulis laporan PBB tersebut.
Lebih lanjut FAO menuturkan, sepertiga dari keluarga Rohingya di “Mang Daw” salah satu daerah yang terkena dampak kekerasan negara terhadap Muslim sudah terbiasa dengan kelaparan.
“Jumlah ini termasuk orang-orang yang sama sekali tidak memiliki makanan di rumahnya atau selama 24 jam tidak makan apapun,” tulis laporan Badan PBB tersebut.
Masih berdasarkan laporan ini, anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun dari keluarga Rohingya sama sekali tidak memiliki makanan yang sesuai untuk anak-anak seusia mereka, dan lebih dari 225 ribu orang membutuhkan bantuan kemanusiaan demi kelanjutan hidup mereka. []