DALAM beberapa tahun belakangan ini, sentimen anti-Muslim merebak di mana saja. Termasuk juga di pesawat terbang. Beberapa kasus selalu saja menyudutkan Muslim. Hingga tak heran, jika ada yang “menyeletuk”, jika Anda Muslim, maka ada beberapa hal yang “tak boleh” dilakukan di pesawat terbang.
Berikut adalah hal-hal tersebut, yang dikumpulkan dari berbagai sumber, dan tentunya hanya kasuistik saja. Artinya, hanya terjadi pada sebagian maskapai penerbangan saja.
1. Meminta minum
Dua orang Muslimah dikawal dari sebuah penerbangan American Airlines oleh polisi bersenjata pada minggu ini, setelah seorang pramugari mengatakan bahwa mereka membuatnya merasa “tidak aman”.
Salah satu Muslimah—Niala Mohammad—mengatakan bahwa pesawat mereka tanpa alasan yang jelas telah menunda penerbangan selama sekitar lima jam di Miami, dan mereka tidak diperbolehkan untuk membeli makanan atau minuman. Setelah Niala menyampaikan keluhannya, mereka perintahkan untuk turun dari pesawat.
2. Meminta bertukar kursi
Seorang Muslimah diminta untuk turun dari pesawat di bandara Chicago pada bulan April lalu, tanpa penjelasan apapun. Sebelumnya ia meminta bertukar kursi dengan penumpang lainnya.
Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) menyerukan penyelidikan dari kemungkinan “Motif Bias”, karena ia merupakan keturunan Somalia dan mengenakan jilbab.
Ketika polisi meminta penjelasan dari pramugari mengapa wanita itu telah diturunkan dari pesawat, pramugari itu menjawab “tidak”, dia “tidak nyaman” dengan keberadaan penumpang tersebut.
3. Memiliki nama yang sama dengan orang lain
Syed Adam Ahmed—seorang anak berusia enam tahun dari Kanada—telah berulang kali dilarang melakukan penerbangan karena dia berada dalam daftar “wisatawan berisiko tinggi”.
Meskipun pihak berwenang menjanjikan untuk menghapus namanya dari daftar tersebut pada bulan sebelumnya, Syed tetap dilarang menaiki pesawat Air Canada pada bulan Maret.
Mereka tidak memiliki penjelasan mengapa anak mereka ada pada daftar itu, keluarganya percaya mungkin karena dia memiliki nama yang sama dengan tersangka teroris.
4. Bicara dengan bahasa Arab
Seorang pria yang pindah ke AS sebagai seorang pengungsi Irak, telah diturunkan dari penerbangan Southwest Airlines pada bulan April lalu setelah melakukan panggilan telpon kepada keluarganya di Baghdad.
Setelah memberitahu pamannya tentang acara makan-makannya dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Khairuldeen Makhzoomi diminta untuk turun dari pesawat karena pembicaraannya telah “mengkhawatirkan” penumpang lainnya—yang menuduhnya telah membuat “potensi ancaman “.
5. Memakai busana Islami
Sebuah keluarga beranggotakan lima orang, diturunkan dari pesawat United Airlines di bandara Chicago sebelum ia lepas landas pada bulan April lalu. Staff penerbangan mengutip “masalah keamanan”, tapi tidak memberikan penjelasan secara lengkap.
Eaman-Amy Saad Shebley—bersama suami dan tiga orang anaknya—menanyakan kepada pilot apakah itu keputusan “diskriminatif”. Pilot menjawabnya karena ”masalah keselamatan penerbangan”, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
6. Memiliki nama Muslim
Seorang pria Muslim diturunkan dari penerbangan American Airlines pada bulan lalu, setelah seorang pramugari mengumumkan nama dan nomor tempat duduknya, mengatakan bahwa mereka akan “mengawasi” dia.
Mohamed Ahmed Radwan naik pesawat di Charlotte, North Carolina, kemudian pramugari melalui pengeras suara mengatakan: “Mohamed Ahmed, Kursi 25-A. Kami akan mengawasi Anda”
Sementara itu, staff penerbangan lainnya tidak membuat pengumuman mengenai penumpang lainnya.
7. Berkeringat
Beberapa Muslim menuduh Delta Air Lines telah melakukan tindakan Islamofobia karena mengeluarkan mereka dari penerbangan dengan tujuan Paris ke Cincinnati.
Faisal dan Nazia Ali mengatakan bahwa mereka dikeluarkan karena awak pesawat melihat mereka “berkeringat” dan mengatakan kata “Allah”.
8. Baca buku
Seorang Muslim pekerja NHS, ditahan di bandara Inggris dan kemudian diinterogasi di bawah undang-undang teror setelah anggota awak kabin melihat dia membaca buku budaya Suriah ketika terbang dalam rangka bulan madu.
Faizah Shaheen—aktivis sosial Inggris—pasca kembali dari bulan madunya di Marmaris, Turki, ia ditahan oleh Polisi Yorkshire Selatan di Doncaster pada tanggal 25 Juli.
Polisi menginterograsinya selama 15 menit di bawah pasal 7 UU Terorisme, merek curiga dengan buku yang telah ia baca: Syria Speaks: Art and Culture from the Frontline.
9. Mengerakan PR matematika
Seorang ekonom Ivy League dikawal turun dari sebuah pesawat American Airlines, setelah sesama penumpang mengidentifikasinya sebagai teroris ketika ia menjawab soal-soal persamaan matematika dan kemudian mencorat-coret kertas dengan tulisan Arab. Penumpang lain mencurigainya sebagai terorisme. []
Sumber: Indy100.