PALESTINA—Sebanyak 331 anak Palestina di bawah umur dilaporkan telah ditangkap tentara Israel antara Januari – Mei 2017. Angka ini meningkat 62 persen dibandingkan tahun 2012-2015. Temuan ini disampaikan Defense for Children International – Palestine (DCIP), Selasa (18/7/2017).
Menurut sebuah laporan yang dirilis lembaga ini, pasukan Israel kerap menyiksa, membiarkan kelaparan, memukuli dan melarang anak-anak Palestina mendapat pengacara hukum.
“Selama lebih dari satu dekade, perlakuan buruk terhadap anak-anak Palestina di sistem penahanan militer Israel telah tersebar luas dan sistematis,” ungkap Ayed Abu Eqtaish, Direktur Program Akuntabilitas DCIP.
Malangnya, penyiksaan terhadap anak-anak Palestina ini mendapat penolakan sistematis atas hak proses hukum mereka oleh Israel, sehingga muncul sebuah sistem kontrol yang jauh dari keadilan.
Catatan DCIP tentang kasus antara bulan Januari-Juni juga menunjukkan bahwa 81 persen anak-anak Palestina disiksa ketika ditahan.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa salah satu anak termuda yang ditahan adalah Suheib berusia 12 tahun dari sebuah kamp pengungsi di daerah Ramallah.
Suheib dituduh melempar batu sebelum ia ditangkap petugas Israel dan kemudian ditahan, dipukuli dan ditutup matanya. Dia kemudian ditahan semalam di sebuah kantor polisi tempat dia diinterogasi dan tidak mendapat makanan selama 24 jam. []