MESIR—Sebuah misi arkeologi Mesir dilaporkan telah menemukan sebuah gua kuno yang bertuliskan pahatan huruf Arab zaman Abad Pertengahan, Ahram melaporkan pada Rabu (19/7/2017).
Gua tersebut ditemukan saat sebuah tim melakukan penelitian arkeologi di sebuah daerah yang dikenal sebagai ‘Segitiga Emas’ di wilayah Laut Merah.
Wakil Menteri Urusan Sejarah Mesir Mohamed Abdellatif mengatakan bahwa studi tersebut mengungkapkan bahwa gua itu merupakan tempat peristirahatan bagi kafilah pedagang di masa lalu. Mereka menggunakan gua ini untuk melindungi diri mereka dari cuaca panas selama perjalanan mereka dari Mesir ke Mekah atau Palestina.
“Selama berada di dalam gua, mereka mengukir huruf-huruf di dinding, beberapa di antaranya tetap ada sementara yang lainnya hilang akibat pelapukan,” ujar Abdellatif.
Kementerian Sejarah Mesir saat ini tengah mempelajari kemungkinan untuk memasukkan gua sebagai situs sejarah. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi dan juga memulihkan coretan-coretan kuno tersebut.
Mohamed Tuni, seorang arkeolog di Departemen Kepurbakalaan Islam mengatakan bahwa tulisan-tulisan ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama berbunyi: “Laa ilaaha Illallah” (Tidak ada Tuhan selain Allah). Sementara yang kedua berbunyi: “Tuhan telah mengembalikan budak miskin Youssef Bin Hatem Al-Shati ke keluarganya di tahun 755 Hegira. Semoga Allah mengasihaninya, orang tuanya dan seluruh umat Muslim. Amin.”
Tuni menggambarkan teks-teks itu ‘unik’ karena berada di dalam area Segitiga Emas, yang terdiri dari kota-kota Safaga dan Qusseir di markasnya dengan kota Qena Mesir. []