Aliansi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Pemuda Purwakarta, mengadakan agenda diskusi PERPPU nomor 2 tahun 2017. Dalam acara ini, Pebri selaku Koordinator Aliansi Ormawa mengatakan bahwa dipandang dari sudut mana pun PERPPU ini lahir dengan penuh kecacatan.
“Fakta di lapangan justru banyak masalah yang genting dan perlu pemerintah selesaikan, tetapi dibiarkan,” ujar Pebri.
Sebut saja, kata Pebri, pengelolaan sumber daya alam negeri yang dikuasai asing dan aseng, kesejahteraan rakyat, dan yang terbaru kasus korupsi E-KTP yang melibatkan petinggi salah satu partai.
“Tersangka Korupsi jadi pimpinan sidang? mau jadi apa bangsa ini?” pungkasnya.
Hal yang senada disampaikan oleh Hilman Mahasiswa STIE Darul Ulum. Ia menyampaikan bahwa pemerintah terkesan terburu-terburu dalam mengeluarkan kebijakan PERPPU ini.
Di sisi lain Ketua Syabab Hidayatullah Purwakarta, Rudi menyampaikan PERPPU ini sangat berbahaya.
“Pertama HTI selanjutnya bisa yang lain, bahaya ini PERPPU,” katanya.
Sementara itu perwakilan dari KAMMI, Pajar, mengungkapkan harus ada sikap yang jelas dan perlawanan nyata terhadap PERPPU ini.
Di akhir sesi, Aliansi Ormawa dan Pemuda Purwakarta Alhamdulillah berkesempatan silaturahim dengan Ketua STAI DR. KHEZ. Muttaqien, Dr. Manpan.
“Alhamdulillah bahagia bisa melihat para mahasiswa berkumpul dan membahas persoalan bangsa, PERPPU ini memang perlu penyikapan dan salah satu yang bisa melakukan itu adalah mahasiswa. Manfaatkan status kalian sbg mahasiswa. Perjuangkan hak umat dan tetap bergerak secara strategis, santun dan elegan,” nasihatnya kepada para peserta diskusi PERPPU.
Acara ini dihadiri beberapa ormawa dan organisasi kepemudaan di Purwakarta, diantaranya, KAMMI Purwakarta, LDK STAI Qien, Syabab Hidayatullah, Gema Pembebasan Purwakarta. Serta beberapa mahasiswa dan pemuda. []