PALESTINA– Gerakan perlawanan Islam Hamas menganggap pernyataan presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, menghentikan pembicaraan dengan Israel menyusul sejumlah peristiwa yang terjadi di Al-Quds sebagai sesuatu yang tidak ada faidahnya, selama tidak membebaskan para pejuang perlawanan dan menghentikan kerja sama keamananya dengan Israel.
Dikutip PIC pada Sabtu (22/7/2017), pertnyataan ini diungkapkan jubir Hamas, Sami Abu Zuhri dalam tweeter pribadinya:
“Pernyataan Abbas tidak ada faidahnya, dengan menghentikan sangsinya terhadap Gaza, menghentikan kerja sama keamana dengan Israel serta membebaskan tangan para pejuang perlawanan saat menghadapi Israel.
Jum’at sore kemarin, Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas mengumumkan menghentikan semua pembicaraanya dengan Israel, hingga mereka mencabut semua kebijakanya dei Masjid Al-Aqsha yang terakhir.
Selama Jum’at kemarin di sejumlah wilayah Palestina terjadi aksi massa bela Al-Aqsha. Terjadi bentrokan antara mereka dengan tentara Zionis sebagai bentuk penolakanya atas penerapan pintu elektrik di gerbang Al-Aqsha. Akibatnya, 400 orang luka, tiga pemukim Zionis tewas akibat aksi tikam yang dilakukan pemuda Palestina di permukiman Halamish. []