Oleh: Muhammad Daud Farma
ulviyeturk94@gmail.com
SETIAP orang mestinya percaya diri bahwa ia sedang menuju jodoh, sedang berjalan di atas jalur jodoh.
Namun, kebanyakan orang juga tidak sabar terusan berada lama di jalurnya. Mereka ingin segera ke ujung penghabisan jalur jodoh, yaitu stasiun jodoh lalu ke panggung jodoh-pelaminan.
Jalur jodoh yang sedang dihadapi adalah jalur yang penuh dengan tikungan, siapa saja yang tidak istiqamah pada jalurnya, tidak sabar dan banyak gelisah maka besar kemungkinan ia akan terbuang dari jalur jodoh dan masuk ke jurang atau kubangan rintangannya; pacaran.
Mungkin terlalu tidak enak jika pacaran itu kukatakan kubangan rintangan, tapi percayalah bahwa para musafir jodoh banyak yang masuk ke dalam lumpurnya. Pacaran dan putus di tengah jalan, dan nyemplung ke dalam lumpur dan diketahui banyak orang adalah memalukan dan menyakitkan. Walaupun ada juga di antaranya yang sukses melewati rintangan kubangan itu hinggga ke ujung penghabisan, stasiun jodoh.
Semestinya sudah yakin pada diri sendiri bahwa jalur jodohnmu adalah kamu sendiri yang menelusurinya. Tidak mesti dua orang. Kamu harus berani, yakin, berusaha, dan banyak berdoa. Karena kamu adalah musafir jodoh. Seorang musafir haruslah kuat sebab setiap langkah yang ia pijakan adalah dalam lindungan-Nya.
Tak usah ajak orang lain menemanimu untuk menuju jalur penghabisan itu. Sendirian saja, usah berdua. Jangan takut jika banyak yang mengganggumu ketika kamu sedang bersafari di jalur jodoh dengan sendirian. Bila ada yang mengusik, usah hiraukan. Tak perlu berdua dengan orang yang kamu sayangi yang belum jadi mahrammu, tak perlu kamu ajak dirinya. Cukup panjatkan doa agar orang yang kamu sayangi, yang kamu cintai dan yang kamu inginkan dia jodohmu, juga tetap istiqamah dalam menjalani jalur jodoh sebagai single atau jomblo sampai ujung jalur jodoh dan panggung jodoh: stasiun jodoh dan pelaminan.
Bila orang yang kamu maksud sudah sampai duluan ke ujung jalur jodoh, usah terlalu menangisi. Bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Dan semoga digantikan dengan yang lebih baik yang juga sesuai dengan yang kamu inginkan.
Duhai para musafir jodoh, tetaplah bersabar mengikuti dan menelusuri jalur jodohmu. Jangan lupa untuk menanam kebaikan di jalur jodomu, perbanyaklah amal sebelum kamu benar-benar sampai di ujung stasiun jodoh. Bila sudah sampai di stasiun, maka di sana ada seorang pangeran yang akan menjemputmu dan membawamu ke pelaminan.( khusus musafir jodoh yang wanita).
Bila kamu benar-benar sudah sudah sampai di stasiun jodoh, percayalah, di sana ada seorang bidadari yang sedang menunggu di stasiun jodoh dan ia siap kamu ajak ke panggung romansa (khusus musafir jodoh yang pria).
Maka, perlu keduanya (musafir jodoh pria dan wanita) untuk terus bersabar hingga sampai ke stasiun jodoh dan semoga; yang sudah mulai berjalan di jalur jodoh secara barengan, sampainya juga barengan.
Dan yang tidak pernah tahu siapa temannya yang barengan dengannya, maka itu lebih baik. Percayalah pasti ada orang lain yang juga barengan denganmu dan orang itu misterius, biasanya yang misterius kerap menyenangkan. Suprise!
Hanya kamu ketahui jika kamu dan dia sudah sampai di stasiun jodoh. Adapun yang belum mulai musafir di jalur jodoh, maka belajar dan berprestasi adalah jalur special untukmu sebagai musafir jodoh!
-Jodoh, rezeki dan maut hanya Allah yang tahu. []