AL-QUDS– Imam Masjidil Aqsha dan mantan Mufti Agung, Syaikh Ikrimah Sabri, Jum’at (21/7/2017) lalu mengatakan bahwa negara-negara Arab terlalu sibuk bertengkar satu sama lain ketimbang mengkhawatirkan tentang Masjidil Aqsha.
Dalam khutbah Jum’at, Syaikh Sabri menyatakan bahwa otoritas penjajah Zionis meletakkan detektor logam elektronik di pintu-pintu Masjidil Aqsha untuk menguji kehendak dunia Arab.
Ia menjelaskan, “Ini bukan ujian untuk kita, karena pendirian kita sebagai warga Baitul Maqdis sangat jelas. Ini merupakan ujian bagi negara-negara Arab yang secara diplomatis lemah disebabkan pertengkaran mereka satu sama lain.”
Sabri tertembak dua peluru berlapis karet yang ditembakkan pasukan keamanan Zionis saat ia memprotes langkah-langkah yang diberlakukan penjajah Zionis atas Masjidil Aqsha. Imam berusia 78 tahun itu menegaskan bahwa negara-negara Arab sibuk membeli senjata “untuk membunuh satu sama lain.”
Pada “Hari Kemarahan” Jum’at (21/7) lalu, otoritas Islam di Baitul Maqdis menyerukan seluruh masjid di kota tersebut ditutup dan shalat Jum’at dilaksanakan di pintu-pintu Masjidil Aqsha atau setidaknya di pos-pos pemeriksaan ‘Israel’ jika mereka tidak bisa melewatinya.[]
Sumber: SahabatAl-Aqsha/MiddleEastMonitor