AS—Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menegaskan bahwa militer AS tak akan menerima seorang transgender. Keputusan ini diambil setelah terjadi kasus penikaman yang dilakukan seorang transgender anggota militer AS.
“Setelah berkonsultasi dengan para jenderal dan ahli militer, mohon diperhatikan bahwa Pemerintah AS tidak akan menerima atau membiarkan seorang transgender untuk bergabung di Militer AS,” kata Trump, PressTV melaporkan pada Kamis (27/7/2017).
Lebih jauh Trump menyebut bahwa kaum transgender hanya akan menjadi beban militer AS.
“Militer kita harus fokus pada kemenangan besar. Militer kita tidak dapat dibebani dengan biaya pengobatan dan gangguan yang luar biasa yang harus dilakukan oleh transgender di militer. Terima kasih,” tulis Trump di Twitter pribadinya. Hal ini sekaligus menandai sebuah perubahan dalam kebijakan militer AS.
Belum jelas berapa banyak militer AS adalah transgender sejak Menteri Pertahanan AS James Mattis berada di saat Trump membuat pengumuman tersebut.
Namun keputusan ini dikecam oleh Perwakilan Republik Ileana Ros-Lehtinen, yang memiliki anak transgender.
“Tidak ada orang AS, tidak peduli orientasi seksual atau identitas gender dilarang untuk masuk militer #LGBT,tulis Ros-Lehtinen di Twitter-nya.
Mantan Sekretaris Negara John Kerry juga tampil membela komunitas transgender dengan membungkam keputusan tersebut. []