KAIRO–Menteri luar negeri Arab pada hari Kamis (27/7/2017) mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengambil tanggung jawabnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta mengimplementasikan resolusi yang relevan di Yerusalem Timur.
Setelah pertemuan mendesak mereka di Liga Arab, Kairo, untuk membahas situasi Yerusalem. Para menteri meminta DK PBB mewajibkan Israel menghentikan kebijakannya, terutama menyerang Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsha, yang merupakan pelanggaran berat internasional. Hukum dan resolusi.
Para menteri juga mendesak semua negara untuk menerapkan resolusi yang dikeluarkan oleh PBB dan UNESCO terkait masalah Palestina. Di dalamnya menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsha adalah milik Islam dan merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia.
Para menteri luar negeri Arab juga menekankan dukungannya untuk langkah-langkah yang dilakukan otoritas Palestina dalam melindungi Masjid Al-Aqsha. Serta menentang tindakan ilegal yang diambil oleh otoritas pendudukan di kota Yerusalem yang diduduki.
Mereka juga mengecam serangan Israel dan tindakan ilegal di Yerusalem serta Masjid Al-Aqsa.
Para menteri menugaskan Kelompok Arab di New York, dewan duta besar Arab dan misi Liga Arab untuk segera pindah agar bisa mengungkap rencana Israel mengubah status historis dan legal Masjid Al-Aqsha.
Para menteri luar negeri menyampaikan support penuh terhadap keteguhan orang-orang Palestina dan institusi mereka di kota Yerusalem yang diduduki Zionis.
Pembelaan mereka atas kota tersebut dan tempat-tempat suci Islam dalam menghadapi pelanggaran Israel serta upaya mengubah status historis dari kota.
Menteri luar negeri Arab juga meminta Administrasi AS segera melanjutkan upayanya mengembalikan keamanan dan mengakhiri ketegangan berdasarkan jaminan keamanan situs suci.
Pada hari Kamis (27/7/2017), Israel memindahkan semua detektor logam dan kamera yang dipasangnya dua minggu lalu di pintu masuk Masjid Al-Aqsa setelah ada demonstrasi kuat di dalam dan di luar Yerusalem.
Warga Palestina melihat penghapusan instalasi tersebut sebagai kemenangan dalam pertempuran dua minggu mereka yang panjang melawan tindakan Israel di situs tersuci ketiga umat Islam.
Israel menutup kompleks suci Muslim tersebut pada 14 Juli, menyusul sebuah serangan di luar gerbangnya yang menyebabkan dua polisi Israel tewas oleh tiga orang warga keturunan Arab.
Hanya dua gerbang menuju masjid dibuka kembali pada tanggal 16 Juli setelah polisi Israel memasang detektor logam di gerbang.
Namun, Wakaf Islam yang bertanggung jawab atas kompleks masjid tersebut, memerintahkan jemaah untuk tidak masuk Masjid. Ini berkaitan dengan tindakan Israel melanggar status quo, yang sudah berlangsung lama di Masjidil Aqsha. []
Sumber: Palestine News Agency-Wafa