RAMALLAH—Sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat dan Kementerian Informasi Palestina mengecam keras serangan militer Israel atas sebuah kantor media di Ramallah.
Unit-unit tentara menggerebek kantor Palmedia dan membobol beberapa organisasi media yang menggunakan kantor tersebut untuk operasi mereka yang menyebabkan kerusakan dan menyita peralatan lainnya.
Erekat mengutuk serangan tersebut. “Pendendam yang bertujuan untuk membungkam suara Palestina yang mampu mengekspos pelanggaran hukum internasional dan menyampaikan pesan kebenaran kepada dunia,” katanya, lansir Wafa, Sabtu (29/7/2017)
Dia mengacu pada liputan pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan demonstrasi massa yang terjadi.
“Dampak media begitu jelas pada pendudukan, oleh karena itu memutuskan untuk menghukum, melecehkan dan membalasnya,” jelasnya.
Kementerian Informasi juga mengecam serangan tentara terhadap kantor Palmedia yang menggambarkan tindakan tersebut sebagai “kampanye histeris terhadap organisasi media.”
“Ini bukti bahwa Israel ingin memblokir gambar yang memperlihatkan tindakan biadabnnya ke seluruh dunia,” ungkap Kementerian Informasi dalam sebuah pernyataan.
Baik Erekat maupun Kementerian Informasi, meminta organisasi internasional untuk melindungi kebebasan pers dan berekspresi di wilayah Palestina yang dijajah Israel. []