RIYADH – Seorang insinyur Saudi membuat penemuan yang dinamai “Payung Makkah”. Payung ini diklaim menghindarkan jamaah haji dari ancaman dehidrasi dan kelelahan karena panas ketika berjalan di tengah terik matahari yang bisa mencapai 40°C.
Mohammed Hamid Sayegh, penduduk Makkah, awalnya diminta oleh teman dekat dan rekan tekniknya yang lain untuk memikirkan sebuah gagasan kreatif guna memudahkan jamaah haji tahun 2017 yang diprediksi akan sangat panas. Dari situlah ia memmbuat penemuan tersebut.
Sayegh memasang kipas di dalam payung untuk memunculkan hawa dingin. “Payung ber-AC ini bekerja dengan menggunakan energi matahari atau dengan diisi listrik atau baterai. Ini ringan (hanya 610 gram), mudah digunakan, memiliki kipas dua kecepatan, dan mudah dihubungkan ke botol air yang terpasang di pegangan bawah dengan pompa tangan untuk mendorong air ke atas,” jelasnya seperti dikutip dari Saudi Gazette.
Payung itu, katanya, mampu bertahan selama berjam-jam dengan menyemprotkan air melalui pompa. “Dengan kapasitas yang tinggi dan ekonomis dalam penggunaan air, menjadikannya pilihan ideal bagi jamaah, terutama selama tahun ini di mana terjadi kenaikan suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Raed Matar, manajer pemasaran dan penjualan “Payung Makkah” merasa senang dengan hadirnya payung tersebut pada tahun ini karena cocok digunakan di Tanah Suci yang memang memiliki cuaca panas.
Dia mengatakan payung ini dibuat di Cina “Tidak hanya jamaah haji yang dapat menggunakannya, tapi juga orang lain dalam cuaca panas ini,” imbuhnya.
“Karena suhu tinggi dan tuntutan untuk memudahkan para jamaah, maka ita bekerja keras untuk membuat payung ini,” pungkasnya.[]