JAKARTA—Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI, meminta dilakukannya investigasi atas kasus pembakaran hidup-hidup M Alzahra alias Joya.
“Pertama ini harus investigasi. Yang kedua, pembakaran seperti ini menunjukkan adanya sadisme di tengah masyarakat, main hakim sendiri, dan tidak percaya pada hukum. Ini bahaya sekali,” ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari Liputan6, Rabu (9/8/2017).
Fahri menilai ada dua kemungkinan soal pembakaran hidup-hidup seseorang itu. Yang pertama, pelaku merupakan orang sakit jiwa atau gila. Kedua, ada kehidupan sosial yang buruk karena persoalan ekonomi.
“Kita semua harus waspada apa yang terjadi. Kok orang bisa jadi sadis seperti itu,” ucap dia.
Menurut Fahri, yang saat ini harus dilakukan adalah memikirkan nasib keluarga korban. Negara harus hadir dan bertanggung jawab untuk menyantuni keluarga korban.
“Dan juga rehabilitasi terhadap mental anak dan keluarganya, sebab orang mendengar ayahnya diperlakukan seperti ini kan bisa menciptakan dendam yang berturut-turut,” ujar dia.
Harus ada sosiologi pendekatan dan penanganan yang intensif, lanjut Fahri, supaya ada kesembuhan bagi keluarga korban dan dibantu secara materiel.
Ia juga mendorong para penegak hukum agar para pelaku diadili dan dihukum seadil-adilnya.
“Kalau aksi main sendiri itu ya harus diadili, langsung saja karena itu kan melawan hukum,” Fahri menandaskan.
Joya meninggal dunia setelah warga menghakiminya secara brutal. Pria berusia 30 tahun itu dianiaya dan dibakar hingga tewas. Sebelumnya Joya dituding massa telah mencuri amplifier Musala Al-Hidayah. []