Kandasnya bahtera rumah tangga yang telah dibinanya selama 31 tahun membuat Lady Evelyn mengalami kesedihan yang teramat dalam. Berbagai usaha telah ditempuhnya untuk menghapus kesedihan tersebut, tetapi tidak juga berhasil. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk pergi ke Afrika. Di benua hitam ini, ia menemukan obat pelipur laranya tersebut, yaitu agama Islam.
Dalam buku Islam Our Choice, bangsawan asal Suffolk ini mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti kapan dia mendapatkan hidayah tersebut. “Saya merasa kalau saya selamanya sebagai seorang Muslim. Ini tidaklah aneh, bila mengingat Islam adalah agama fitrah, di mana seorang anak dibiarkan tumbuh menurut fitrahnya,”ujarnya.
Karena itu, saya sependapat dengan perkataan seorang sarjana Barat bahwa Islam adalah agama rasional dan sesuai dengan akal sehat manusia. Ia mengakui, makin banyak mempelajari dan membaca literatur tentang agama Islam, semakin bertambah pula keyakinannya akan keistimewaan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini dibandingkan agama lainnya.
Menurutnya, Islam adalah agama yang paling sesuai dengan kehidupan dan segala problematikanya. Ia juga menegaskan, Islam adalah agama yang paling mampu menyelesaikan segala kesulitan dan kepincangan di dunia ini, serta yang dapat membawa manusia pada perdamaian dan kebahagiaan.
“Saya sudah tidak ragu bahwa Allah adalah tunggal. Dan Musa, Isa, Muhammad, serta banyak nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum mereka adalah nabi dan rasul yang mendapatkan wahyu dari Allah, Tuhan mereka. Setiap umat diutus Allah kepadanya seorang rasul. Kita terlahir ke dunia ini tidak membawa dosa asal, karenanya kita tidak membutuhkan orang lain untuk menanggung atau menebus dosa kita, paparnya.
Lady Evelyn menambahkan, Islam identik dengan kedamaian. Muslim adalah seorang yang harmonis dalam melaksanakan ajaran Pemilik dan Pencipta Alam ini. Di samping itu, seorang Muslim adalah orang yang hidup damai dengan Allah dan hidup damai pula dengan makhluk ciptaan Allah.[]
Bersambung
Sumber:Ihram.co.id