ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut politisi penguasa Jerman sebagai “musuh Turki” yang pantas ditolak oleh pemilih keturunan Jerman-Turki. Jerman akan mengadakan pemilu pada 24 September mendatang, dan sekitar 1 juta etnis Turki yang tinggal di Jerman dapat memilih.
Erdogan menyampaikan pesannya kepada orang-orang Turki Jerman melalui wartawan di Istanbul setelah shalat Jumat.
“Tidak penting apakah mereka adalah partai pertama atau kedua. Dengan cara ini adalah perjuangan untuk menghormati semua warga saya yang tinggal di Jerman,” katanya, menyiratkan bahwa pemilih harus mendukung partai-partai sayap kiri atau kanan.
Diaspora Turki di Jerman diperkirakan berjumlah sekitar tiga juta orang. “Saya pikir mereka akan memberikan pelajaran penting kepada partai-partai tersebut di kotak suara,” kata Erdogan.
Pernyataan Erdogan ini memicu protes dari Menteri Jerman. Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel, mengatakan bahwa komentar Erdogan adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai campur tangan kedaulatan Jerman.
Sebelumnya Erdogan telah mengecam Jerman, namun kedua negara merupakan mitra dagang dan sekutu utama di NATO.
Dia sangat marah karena pemerintah Jerman menolak untuk membiarkan beberapa sekutunya berkampanye untuknya di Jerman sebelum pemungutan suara pada bulan April lalu, yang membuka jalan baginya untuk mendapatkan kekuatan eksekutif baru. Penolakan itu, katanya, adalah perilaku gaya Nazi.[]
Sumber: BBC