SAUDARAKU,
BAGI kebanyakan orang, dunia memang tempat yang sangat mengasyikkan. Semua yang ada di dalamnya begitu menggiurkan. Baik berupa harta, tahta, maupun para wanita yang cantik jelita. Tapi, jika kita hanya memperhatikan keindahan dunia, maka diri kita akan terlena. Apa maksudnya?
Dunia ini hanyalah sementara. Kita hidup di muka bumi bagaimana orang yang sedang berkelana. Lalu, kemana tujuan utama kita? Ialah akhirat, tempat yang paling kekal nan abadi. Jadi, berhati-hatilah terhadap godaan dunia. Sebab, perhiasan dunia hanya tipuan belaka, yang hanya akan melengahkan kita dari mengingat Allah SWT.
Saudaraku,
Ibnu Mas’ud RA berkata, “Barangsiapa menginginkan akhirat maka ia akan mengorbankan dunianya. Barangsiapa menginginkan dunia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana untuk akhirat nan abadi,” (Siyar A’lam An-Nubala’, I: 496).
Nah, saudaraku kita tentu sudah tahu bahwa yang fana ialah dunia. Ya, sebab akan ada masanya seluruh dunia ini akan hancur, atau bahkan diri kita yang lebih dahulu meninggalkan dunia. Oleh sebab itu, jika kita menginginkan kebahagiaan di akhirat kelak, maka kita harus merelakan dunia.
Saudaraku,
Merelakan dunia, bukan berarti kita tidak melakukan apapun yang berurusan dengan dunia. Sebab, walau bagaiamana pun dunia adalah tempat yang kita lalui untuk menggapai akhirat. Untuk itu, berbuatlah sewajarnya di dunia. Kita tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namun mengikuti aturan-aturan yang Allah SWT dan Rasul-Nya tetapkan.
Maka, di sinilah perlu adanya kita menuntut ilmu. Untuk apa? Tentunya untuk mengetahui apa saja aturan-aturan yang telah Allah SWT dan Rasul-Nya tetapkan itu. Sehingga, kita bisa memilah dan memilih mana perbuatan yang baik dan tidak, dan mana yang harus dilakukan dan dihindari. Sebab, itu adalah salah satu jalan menuju akhirat yang lebih baik. []
Referensi: Ensiklopedi 1000 Nasihat Para Ulama/Karya: Mubasysyiroh Binti Mahrus Ali/Penerbit: Zam Zam Mata Air Ilmu