NEW DELHI — Ulama India mengeluarkan imbauan agar para Muslim di sana tidak menjadikan sapi sebagai hewan kurban mereka dalam peryaan Idul Adha mendatang. Imbauan ini diambil sebagai respon atas ancaman kekerasan yang dilontarkan kelompok pelindung sapi (gaurakshaks) kepada Muslim India.
Juru Bicara All India Sunni Ulama Board Maulana Syed Hamid Hussain Shuttari mengungkapkan bahwa ancaman kekerasan dilontarkan secara konstan oleh kelompok pelindung sapi. Imbauan menghindari sapi sebagai hewan kurban diharapkan dapat melindungi para Muslim India dari ancaman-ancaman kekerasan gaurakshaks.
“Untuk melindungi Muslim dari kekejaman kelompok yang mengklaim diri sendiri sebagai pelindung sapi saat mereka mengangkut hewan (sapi) ke perayaan,” jelas Shuttari seperti dilansir HuffingtonPost India.
Sebagai gantinya, Muslim India diberikan beberapa opsi hewan kurban lain yang bisa dikurbankan saat Idul Adha. Hewan-hewan tersebut di antaranya adalah domba, kambing dan unta.
Shuttari mengatakan imbauan ini bukan pertama kalinya dilontarkan oleh para ulama India. Imbauan ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun lalu sebagai bentuk tenggang rasa terhadap perbedaan keyakinan antara Muslim dan kelompok pelindung sapi.
Terlepas dari sikap hormat yang ditunjukkan Muslim India, Shuttari dan para ulama India mendapati bahwa Muslim masih diperlakukan dengan tidak adil. Mereka masih menerima ancaman meski sudah menghindari sapi sebagai hewan kurban sejak beberapa tahun lalu.
Di sisi lain, kelompok pelindung sapi tidak menunjukkan aksi apapun terhadap 200 sapi yang mati kelaparan akibat perbuatan pemimpin BJP. Terlepas dari polemik yang terjadi, para ulama India menegaskan bahwa kampanye menghindari sapi sebagai hewan kurban tidak berkaitan dengan tekanan politik manapun.
Imbauan ini bertujuan untuk menginspirasi populasi Muslim India agar tetap kuat saat dihadapkan pada tantangan.“Muslim India sedang terperosok dalam masa yang menantang,” pungkasnya.[]