TAK ada manusia yang tidak memiliki keinginan. Sebab, setiap manusia memiliki nafsu dan kebutuhan. Sehingga, hal itulah yang mendorong seseorang untuk terus memimpikan suatu hal yang berada dalam benaknya, sesuai yang ia butuh dan inginkan. Tetapi nyatanya, dalam mewaujudkan hal itu tidak semudah yang diinginkan. Seseorang dituntut untuk berusaha demi meraih apa yang dibutuh dan inginkan tersebut.
Meski begitu, sang penentu sesungguhnya bagi seseorang dalam mendapatkan suatu hal yang dibutuh dan inginkan ialah Allah SWT. Manusia hanya berusaha saja. Sedang Allah yang menentukannya. Maka, usaha saja tidak cukup bagi kita untuk menggapai keinginan itu. Kita perlu pula membarenginya dengan doa. Ya, doa adalah kekuatan bagi kita untuk menaruh harapan pada-Nya.
Hanya saja, terkadang tak semua doa yang dipinta itu dikabulkan oleh Allah SWT. Dan tak semua orang diijabah doanya. Tetapi, kita tak perlu risau atau pun khawatir. Rasulullah ﷺ telah mewartakan kepada kita bahwa ada waktu-waktu yang pas bagi kita untuk berdoa agar diijabah oleh Allah SWT. Kapankah itu?
Salah satu waktu yang insya Allah akan dikabulkan doanya ialah ketika bangun tidur di malam hari dan berdoa dengan doa yang ma’tsur.
Dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Barangsiapa yang bangun di malam hari, lalu mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir, alhamdulillah subhanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah’
(Tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Milik-Nya kerajaan dan milik-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Allah Mahabesar dan tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah).
Kemudian ia berucap, ‘Ya Allah, ampunilah aku.’ Atau ia berdoa, maka akan dikabulkan (doanya). Dan jika ia berwudhu lalu shalat, maka akan diterima shalatnya,” (HR. Al-Bukhari dengan Syarh Al-Fath [3/39] no 1154 dan Tirmidzi [5/480]). []
Referensi: Doa, Dzikir dan Ruqyah dari Al-Quran dan As-Sunnah/Karya: DR. Said bin Ali bin Al-Qathani/Penerbit: Aqwam