SEBETULNYA diri sendirilah yang acapkali menjerumuskan seseorang ke dalam bahaya, karena manusia menyimpang dari petunjuk Allah SWT. Hal ini membawa konsekuensi yang harus dibayar mahal oleh manusia dalam kehidupannya di dunia, sehingga ia akan mendapat kerugian karena tidak memperoleh rida Allah Swt serta nikmat-Nya di akhirat nanti.
Salah satu bahaya yang akan menimpa diri manusia sendiri adalah ketika ia membuka pintu gerbang yang akan menghubungkan dirinya dengan setan dan jin jahat yang satu dengan yang lain.
Ada beberapa jalan masuk setan yang sangat berbahaya. Jika jalan itu terbuka, maka jin dan setan dapat menguasai diri manusia. Jalan berbahaya tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Godaan (al-nazgh)
Yakni was-was yang berbahaya, yang kadang-kadang mengantarkan seseorang pada keraguan dan kerusakan akidah. Oleh karena itu, Allah Swt berfirman sebagai berikut:
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-A’raf [7]: 200).
Bisikan Setan (al-hamaz)
Yakni penguasaan setan atas diri manusia dengan membuatnya tidak sadar. Rasulullah Saw selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt dari godaan seperti ini.
Beliau menjelaskan makna “godaan setan” tersebut dengan “sesuatu yang mematikan yang dapat menimpa anak Adam”. Yakni kondisi kesurupan saat jin masuk ke dalam diri seseorang. Terhadap bahaya ini, Allah Swt memperingatkan dengan firman-Nya berikut:
“Katakanlah, ‘Ya tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung pula kepada-Mu, wahai tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku,’” (QS Al-Mukminun [23]: 97-98)
Tiupan (al-nafkh)
Yakni takabur dan pongah serta menyombongkan diri terhadap makhluk-makhluk AllahSwt lainnya. Ini merupakan pintu yang sangat mudah dimasuki setan-setan kuat.
Nabi Saw, sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Salamah, selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt dari hal itu. Ummu Salamah mengatakan, “Apabila Rasulullah Saw bangun malam, beliau selalu berdo’a ‘Ya Allah Swt, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan yang terkutuk: dari bisikan, hembusan, dan tupannya.’”
Dalam riwayat lain, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan bisikan, hembusan, dan tiupan setan itu?” Nabi Saw menjawab. “Yang dimaksud dengan bisikan adalah sesuatu yang mematikan yang bisa menimpa seseorang, tiupan setan itu takabur, dan hembusannya adalah syair.”
Hembusan (al-nafts)
Yaitu syair yang buruk, atau ucapan-ucapan yang kotor yang biasa digunakan sastrawan untuk membangkitkan naluri dan bukan emosi (keindahan). Dengan syair-syair tersebut, mereka mengobarkan birahi dan bukan menonjolkan keindahan isi syair.
Kehadiran Jin atau Setan (al-hudhur)
Yaitu hadirnya setan-setan di rumah-rumah yang dapat menghilangkan berkah dan menyebabkan malaikat enggan untuk dating. Lazimnya, hal ini tidak terjadi kecuali dengan adanya perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syariat Allah Swt, misalnya menggantungkan gambar-gambar makhluk hidup, meletakkan patung-patung, memelihara anjing, minum khamar, dan hal-hal yang sejenis yang lazimnya dilakukan di bawah selubung modernisasi.
Sentuhan Setan (al-mass)
Yaitu bisikan setan yang sampai pada tingkat berbahaya. Lazimnya, setan berusaha untuk menguasai diri seseorang dengan amat buruk. Misalnya, jin mengeram dalam rahim wanita dan menyetubuhinya, atau dia mengeram dalam perut atau dada laki-laki. Mengenai hal ini, Allah Swt mengungkapkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
“Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS Al-Baqarah [2]: 275)
BERSAMBUNG